Marselino Ferdinan, Wonderkid Dunia dari Indonesia
Oleh Gerry
Marselino Ferdinan menjadi wonderkid baru tim nasional Indonesia. Ia bahkan melejit namanya usai dipanggil Shin Tae-yong untuk gabung TC Indonesia U23 dan masuk dalam wonderkid terbaik di dunia versi media ternama Inggris, The Guardian.
Sebelumnya, Marselino menjadi buah bibir setelah menjadi debutan termuda Persebaya Surabaya di Liga 1 2021/2022. Ia turun bertanding melawan Persikabo pada 11 September 2021 atau dua hari pasca ulang tahunnya yang ke-17.
Setelah pertandingan melawan Persikabo, Marselino terus dipercaya Persebaya bermain di Liga 1. Total sudah lima pertandingan yang dijalani Marselino dan ini berimbas pada pemanggilan Shin Tae-yong untuk mengikuti TC Indonesia U23, di Tajikistan.
Selain menarik perhatian Shin Tae-yong, penampilan Marselino juga menarik atensi The Guardian, media besar Inggris. Dalam laporannya, The Guardian memasukan nama Marselino Ferdinan sebagai 60 wonderkid terbaik di dunia.
Pemain asli didikan Persebaya ini masuk menjadi wonderkid terbaik di Dunia bersama dengan pemain muda potensial lainnya seperti Gavi (Barcelona), Luka Romero (Lazio) ataupun Youssoufa Moukoko (Borussia Dortmund)
Masuknya Marselino meneruskan tradisi pemain muda Indonesia yang sejajar dengan pemain muda potensial Dunia lainnya. Sebelumnya juga ada Egy Maulana Vikri yang pernah masuk dalam jajaran 60 wonderkdi di Dunia versi The Guardian, pada 2017.
Jurnalis The Guardian, John Duerden menyebut Marselino memiliki kemampuan yang bagus dalam keseimbangan, permainan, kontrol, dan teknik.
Pujian ini menjadi sebuah pengakuan akan kualitas yang dimiliki Marselino dalam bermain. Dengan catatan ini, tak heran pula mengapa Shin Tae-yong memasukkan namanya dalam proyeksi Indonesia U23 untuk Kualifikasi Piala Asia U23.
Binaan Bajul Ijo
Marselino lahir di Jakarta, tepatnya pada 9 September 2004. Ia tumbuh dari keluarga yang juga memiliki darah sepak bola. Sang kakak, Oktafianus Fernando juga meniti karier sepak bola profesional di Persebaya Surabaya.
Posisinya di lini srang atau sebagai pemain bernomor 10 memang cukup vital. Ia harus mampu menjadi gelandang serang ataupun winger dalam skema pelatih Persebaya, Aji Santoso.
Cukup berbeda dengan sang kakak yang baru tampil dua kali di kompetisi musim ini, Marselino sudah bermain lima kali. Ia menjadi andalan Aji Santoso dalam beberapa pertandigan sekaligus menjadi tulang punggung tim.
Namun, untuk mencapai tim senior Persebaya butuh perjuangan. Ia merangkak dari hierarki paling bawah Persebaya, yakni kompetisi internal. Marselino tampi apik di kompetisi bernama Kapal Api Persebaya U15 bersama klub Bintang Timur.
Kiprahnya berlanjut. Ia promosi ke Elite Pro Academy (EPA) Persebaya U16. Keran golnya tak berhenti di kompetisi EPA dan ia mendapat kesempatan dari pelatih Bima Sakti, untuk membela Indonesia U15.
Membela Garuda Muda, Marselino tampil di Piala AFF U15 2019 dan mencetak lima gol dalam lima pertandingan. Mengetahui bakat besar Marselino, Persebaya pun langsung menjaganya dan memberinya wakti mengembangkan diri bersama EPA Persebaya hingga 2020.
Dari tim EPA, Marselino mulai mendapat tempat di senior. Ia dibawa pelatih Aji Santoso ke Piala Menpora. Di ajang pre-season itulah Marselino mendapat penampilan sebanyak dua kali.
Hingga pada akhirnya, pada usia 17 tahun, Persebaya memberikanya debut di kasta teratas sepak bola profesional Indonesia. Bahkan, Marselino si wonderkid Dunia sudah menjadi andalan Bajul Ijo pada kompetisi Liga 1 musim ini. Pencapaian yang gemilang bagi pemain muda binaan asli Persebaya ini.