Mason Mount Terkejut dengan Perkembangan Kariernya di Chelsea
Oleh Amanda Amelia
Sanksi embargo transfer menjadi permasalahan utama yang dihadapi Chelsea di musim 2019/20, hal tersebut membuat pelatih kala itu, Frank Lampard memilih untuk memberikan banyak kesempatan bermain pada pemain muda, terutama mereka yang berasal dari akademi.
Mason Mount menjadi salah satu pemain yang dipromosikan ke skuad utama, di musim perdananya, Mount sukses bermain dalam 53 pertandingan dan mengantarkan timnya finis di posisi empat.
Konsistensi Mount juga berlanjut di musim kedua, walau The Blues kemudian mengganti pelatih dari Lampard ke Thomas Tuchel, pemain berusia 22 tahun tersebut menjadi sosok penting di dalam skuad dan sukses tampil dalam 54 laga dengan koleksi sembilan gol dan assist.
Kini sebuah pernyataan menarik pun disampaikan Mason Mount, dirinya mengaku cukup terkejut melihat perkembangan kariernya bersama The Blues, terlebih di musim 2020/21, dia juga berhasil mempersembahkan trofi Liga Champions.
"Saya belajar banyak hal. Sebelumnya saya tidak pernah memiliki pengalaman berganti pelatih di tengah musim, tetapi Thomas Tuchel membawa taktik yang berbeda. Semua pemain menyukainya," ujar Mount seperti dilaporkan Goal.
"Semua terjadi begitu cepat. Anda bahkan tak memiliki waktu untuk mencubit diri sendiri dan melihat apa yang sudah terjadi. Saya memainkan partai ke-100 bersama Chelsea di bulan April, sejujurnya hal tersebut membuat saya terkejut, tetapi sepakbola adalah karier yang singkat," tambahnya.
"Musim 2020/21 berjalan dengan cepat, namun Anda harus tetap menikmatinya. Hal itu yang selalu saya lakukan. Jangan melihat terlalu jauh ke depan atau jauh ke belakang. Nikmati apa yang ada di depan dan berusaha untuk melakukan sesuatu yang besar, termasuk memenangkan trofi," urai pemain kelahiran tahun 1999 itu.
Usai membantu Chelsea meraih Liga Champions, Mount akan berusaha untuk mengantarkan Inggris melaju ke babak delapan besar Piala Eropa 2020 saat menantang Jerman di Wembley Stadium, Selasa (29/6).