Mengapa Argentina Tidak Menempati Peringkat 1 FIFA Setelah Juara Piala Dunia 2022
Oleh Dananjaya WP
Timnas Argentina meraih gelar juara Piala Dunia 2022 di Qatar dan mendapatkan trofi tersebut untuk ketiga kalinya dalam sejarah mereka. Kemenangan atas Prancis melalui adu penalti menjadi penentu bagi La Albiceleste.
Setelah turnamen tersebut berakhir, FIFA (Asosiasi Sepak Bola Dunia) merilis pembaruan daftar peringkat edisi akhir 2022. Posisi teratas ditempati oleh Brasil β yang tersingkir pada babak perempat final Piala Dunia 2022. Disusul oleh Argentina di peringkat kedua β tim yang keluar sebagai juara pada turnamen tersebut.
Kali ini 90min akan membahas mengapa posisi teratas peringkat FIFA ditempati oleh Brasil, bukan Argentina.
Bagaimana peringkat FIFA dihitung?
Mengingat metode yang digunakan untuk menghitung peringkat FIFA jarang dibicarakan, kadang terdapat sorotan tinggi yang diberikan ketika terdapat negara yang dianggap tidak memiliki kualitas yang sepadan dengan posisi mereka.
Sistem ini beberapa kali diubah seiring dengan perkembangan sepak bola di dunia, dengan adanya kritik yang sering disampaikan. Sistem ini terakhir kali diperbarui pada 2021 lalu, dengan menggunakan algoritme dengan jumlah yang signifikan yang melalui pengujian yang panjang dalam periode dua tahun.
FIFA menggunakan metode kalkulasi Elo β bagi Anda yang gemar bermain gim kompetitif atau catur β sistem ini mungkin tidak asing. Poin diperoleh dari setiap pertandingan yang terdaftar dalam FIFA, berbeda dengan sistem rerata yang sebelumnya digunakan.
Metode ini mengurangi bobot dalam pertandingan uji coba dan meningkatkan bobot dalam turnamen-turnamen yang terdaftar dalam FIFA. Bobot tertinggi diberikan dalam kompetisi Piala Dunia.
Tetapi metode yang digunakan memiliki rumus perhitungan yang cukup rumit.
- P = P sebelum + I * (W-We)
- P: peringkat setelah melalui satu pertandingan
- P sebelum: poin sebelum pertandingan berlangsung
- I: bobot pertandingan
- W: hasil pertandingan
- We: ekspektasi hasil pertandingan
- Perhitungan We: 1 / (10 (-dr / 600) + 1)
Perhitungan ini dilakukan secara otomatis. Peluang terjadinya kesalahan sangat minim untuk menentukan peringkat sebuah negara.
Bagaimana cara menentukan bobot setiap pertandingan?
- 5 β pertandingan uji coba yang berlangsung di luar jeda internasional FIFA
- 10 β pertandingan uji coba yang berlangsung dalam jeda internasional FIFA
- 15 β fase grup dalam kompetisi Nations League
- 25 β babak penyisihan Nations League
- 25 β kualifikasi tahap akhir kompetisi konfederasi (regional) dan atau tahap akhir kompetisi FIFA
- 35 β pertandingan turnamen regional hingga babak perempat final
- 40 β pertandingan turnamen regional mulai dari babak semifinal ; seluruh pertandingan Piala Konfederasi FIFA
- 50 β pertandingan Piala Dunia hingga babak perempat final
- 60 β pertandingan Piala Dunia mulai dari babak semifinal dan seterusnya
Penentuan nilai dari hasil pertandingan
- Menang = 1
- Seri = 0,5
- Kalah = 0
Penentuan ekspektasi hasil pertandingan
We = 1 / (10 (-dr/600) + 1)
dr = perbedaan peringkat dari dua tim yang bertanding
Contoh: Tim dengan peringkat 124 akan mendapat poin yang signifikan apabila meraih kemenangan atas tim dengan peringkat 50. Sebaliknya, tim dengan peringkat 10 akan mendapat poin yang cukup rendah apabila menang atas tim dengan peringkat 113.
Mengapa Brasil Berada di Atas Argentina dalam Peringkat FIFA?
Beberapa alasan penting menjadi penentu dari hal yang mungkin sudah Anda pikirkan setelah membaca peringkat FIFA dan juga metode perhitungan yang digunakan untuk menentukannya.
- Kekurangan dalam Sistem Trofi β Meraih gelar juara tidak memberikan tambahan poin khusus. Ini menjadi kekurangan dari sistem yang digunakan. Keberhasilan Argentina meraih gelar juara Copa America (2021) dan Piala Dunia 2022 tidak memberi mereka tambahan poin secara khusus. Tambahan poin dihitung dari hasil pertandingan secara individual.
- Brasil memiliki keunggulan yang signifikan β Brasil telah memiliki keunggulan yang signifikan atas Argentina dari segi poin yang mereka raih. Selecao mendapat kemenangan dalam tiga pertandingan kualifikasi yang lebih banyak dari Argentina.
- Kemenangan melalui penalti memberi poin yang lebih rendah β Argentina mendapat kemenangan dalam dua babak penyisihan melalui penalti (vs Belanda dan vs Prancis). Kemenangan tersebut memberikan bobot yang lebih rendah (0,75). Patut diingat, dari segi administratif, laga yang dimenangkan melalui babak perpanjangan dicatat sebagai hasil imbang. Kekalahan dari adu penalti juga memiliki bobot yang setara dengan hasil imbang. Kekalahan dalam babak penyisihan juga tidak mengurangi poin.
- Kekalahan dari Arab Saudi β Kekalahan yang diperoleh Argentina dari Arab Saudi dalam laga pembuka fase grup memberi dampak yang signifikan. Kedua negara itu terpisah 47 posisi (Argentina lebih tinggi dari Arab Saudi). Berdasarkan metode perhitungan yang diberikan, kekalahan itu memiliki bobot yang signifikan.
Daftar Peringkat FIFA
- Brasil (1840,77 poin β 1)
- Argentina (1838,38 poin β 2)
- Prancis (1823,39 poin β 3)
- Belgia (1781,3 poin β 4)
- Inggris (1774,19 poin β 5)
- Belanda (1740,92 poin β 6)
- Kroasia (1727,62 poin β 7)
- Italia (1723,56 poin β 8)
- Portugal (1702,54 poin β 9)
- Spanyol (1692,71 poin β 10)
- Indonesia (1033,9 poin β 151)