Mengapa Bursa Transfer Musim Panas 2021 Tetap Ramai di Tengah Pandemi COVID-19
Oleh Dananjaya WP
Bursa transfer musim panas 2021 di lima liga top Eropa (Liga Inggris, Serie A, La Liga, Ligue 1, dan Bundesliga) sudah berakhir. Periode transfer kali ini berlangsung pada waktu yang dapat disebut sebagai titik akhir dari pandemi COVID-19 di Eropa. Berbagai klub di Eropa mengalami kesulitan, tidak hanya untuk mendatangkan pemain, tetapi juga melepas beberapa yang sudah tidak masuk dalam rencana mereka.
Walau demikian, terdapat beberapa klub besar yang mendapat sorotan tinggi akibat keberhasilan mereka mendatangkan beberapa pemain baru dengan biaya yang relatif tinggi.
Kali ini kami akan membahas mengapa bursa transfer musim panas 2021 tetap ramai di tengah pandemi COVID-19 yang masih memberi kerugian besar bagi klub di seluruh dunia. Poin-poin yang disampaikan berikutnya akan diberikan berdasarkan fokus dari setiap klub yang mendapat sorotan tinggi akibat pembelian yang mereka lakukan atau minimnya pengeluaran sepanjang bursa transfer.
Manchester United
Manchester United mendatangkan empat pemain baru untuk skuad utama mereka. Tom Heaton (bebas transfer), Jadon Sancho (Borussia Dortmund), Raphael Varane (Real Madrid), dan Cristiano Ronaldo (Juventus). Tiga dari empat pemain yang didatangkan ke Old Trafford memang sesuai dengan rencana manajemen MU.
Cristiano Ronaldo didatangkan dari Juventus. CR7 direkrut dengan biaya yang dapat mencapai 23 juta Euro. Rekrutmen ini dilakukan secara mendadak, dan tidak masuk dalam rencana klub. Kesempatan yang ada ditambah dengan keinginan untuk mencegah Cristiano bergabung dengan Manchester City menjadi dua faktor utama.
Daniel James menjadi pemain yang dilepas akibat rekrutmen yang dilakukan di luar rencana. Leeds United mengeluarkan biaya 25 sampai 28 juta Paun untuk mendatangkan pemain asal Wales tersebut. Pendapatan dari penjualan Dan James dapat disebut menutupi kedatangan Cristiano Ronaldo. Selain itu, potensi peningkatan pendapatan dari sponsor akibat kedatangan CR7 juga dapat memberi dampak besar bagi klub tersebut.
PSG
Sorotan tinggi diberikan kepada langkah yang dilakukan oleh Les Parisiens. Sepakbola Prancis secara keseluruhan sedang merasakan krisis, tidak hanya akibat COVID-19, tetapi karena kesepakatan hak siar yang gagal dicapai (akibat manajemen yang buruk dari LFP selaku pengelola kompetisi).
PSG memang patut mendapat sorotan (positif maupun negatif) terkait pengeluaran mereka. Tetapi, menurut utas dari SwissRamble di Twitter, pengeluaran mereka dalam tiga musim terakhir (560 juta Euro) lebih rendah dari Barcelona (960 juta Euro), Juventus (801 juta Euro), dan Chelsea (758 juta Euro).
Faktor lain yang patut diperhatikan adalah amortisasi. Secara singkat, amortisasi dalam sepakbola digunakan dalam pencatatan kontrak pemain dalam keuangan sebuah klub. Sebagai contoh, pemain yang direkrut dengan nilai transfer 50 juta Euro dengan kontrak lima tahun, akan dicatat sebagai pengeluaran 10 juta Euro per tahun.
Pemain-pemain yang direkrut beberapa tahun lalu, seperti Neymar (2017), Kylian Mbappe (2018) sudah mendekati periode akhir dari amortisasi kontrak mereka. Neymar juga sudah memperpanjang kontraknya, yang akan membuat pengeluaran di sisi tersebut menjadi semakin rendah.
Selain itu, terdapat beberapa pemain bergaji tinggi yang hengkang, seperti Edinson Cavani dan Thiago Silva. PSG juga hanya mencatatkan kerugian sebesar 53 juta Euro dalam periode tiga tahun.
Manajemen PSG juga merasa bahwa faktor komersial dari kedatangan pemain seperti Lionel Messi dapat memberi dampak yang luar biasa. Berbagai faktor tersebut sudah dijelaskan di artikel ini.
Real Madrid
Berbeda dengan dua klub yang disebutkan sebelumnya, Real Madrid tidak aktif pada bursa transfer yang baru saja berakhir. Klub yang bermarkas di Santiago Bernabeu itu hanya mendatangkan David Alaba (bebas transfer) dan Eduardo Camavinga (Rennes), walau dikaitkan dengan berbagai pemain, terutama Kylian Mbappe (PSG).
Bagi Madrid, proses renovasi Santiago Bernabeu menjadi faktor utama dari kesulitan ini, ditambah dengan utang yang cukup tinggi (meskipun tidak setinggi Barcelona). Florentino Perez (Presiden Real Madrid) juga sudah menetapkan Kylian Mbappe sebagai bintang utama yang ingin didatangkan ke klubnya.
Madrid akan mendapat sorotan yang jauh lebih tinggi terkait apa yang mereka lakukan pada bursa transfer musim panas 2022. Selain Mbappe, terdapat potensi untuk mendatangkan Paul Pogba yang (sama seperti Mbappe), kontraknya akan habis pada akhir musim 2021/22.
Barcelona
Aktivitas Barcelona pada bursa transfer musim panas 2021 dapat disebut serupa dengan rollercoaster. Kontrak Lionel Messi tidak dapat diperpanjang yang membuatnya hengkang ke PSG. Sergio Aguero, Eric Garcia, Emerson, dan Memphis sempat tidak dapat didaftarkan. Pemotongan gaji membuat keempat pemain itu dapat didaftarkan.
Emerson kemudian dilepas ke Tottenham Hotspur dengan nilai transfer 25 juta Euro. Selain itu, Konrad de la Fuente, Juan Miranda, Jean-Clair Todibo, Junior Firpo, Carles Alena, dan Ilaix Moriba dilepas.
Pada hari terakhir bursa transfer, Antoine Griezmann dipinjamkan ke Atletico Madrid dengan opsi pembelian, dengan Luuk de Jong didatangkan sebagai pengganti dari Sevilla. Joan Laporta dan direksinya saat ini hanya dapat mengurangi pengeluaran klub semaksimal mungkin untuk menghindari risiko kebangkrutan.
Laporta hanya memiliki waktu dalam lima tahun ke depan (sesuai dengan masa jabatannya) untuk melakukan ini. Pengeluaran dan utang tinggi yang diwariskan dari kepemimpinan Josep Maria Bartomeu memberi konsekuensi yang luar biasa dalam jangka panjang. Pandemi COVID-19 ‘hanya’ membuat permasalahan yang ada di keuangan Barca terlihat lebih jelas.
Barca membutuhkan waktu yang cukup lama sebelum mereka dapat aktif membeli pemain dari berbagai klub di Eropa dengan harga tinggi.
Inter
Krisis yang dirasakan oleh Inter terlihat jelas setelah mereka menjuarai Serie A. Antonio Conte, Achraf Hakimi, dan Romelu Lukaku meninggalkan San Siro. Hakan Calhanoglu, Denzel Dumfries, Joaquin Correa, dan Edin Dzeko masuk sebagai pengganti.
Grup Suning selaku pemilik mendapat tekanan tinggi untuk mengurangi pengeluaran mereka. COVID-19 membuat bisnis utama mereka di Tiongkok mendapat kerugian yang sangat besar.
Beppe Marotta selaku Direktur Sepakbola patut mendapat pujian dalam upayanya menjaga kualitas skuad Inter. Kedatangan Simone Inzaghi sebagai pengganti dari Conte sejauh ini memberi dampak positif.
Sejauh ini, eksodus pemain kunci dari San Siro belum memberi dampak besar bagi Nerazzurri. Ujian berat akan dihadapi klub tersebut sepanjang musim dan dalam beberapa tahun mendatang. Fokus mereka saat ini tidak hanya untuk mengurangi pengeluaran, tetapi juga meningkatkan pemasukan. Pengumuman sponsor cryptocurrency menjadi bukti dari segala upaya untuk keluar dari krisis finansial ini.
Juventus
Juventus mengambil keputusan untuk melepas Cristiano Ronaldo, yang ingin hengkang dari Allianz Stadium. Gianluigi Buffon, legenda klub, juga kembali ke Parma dengan status bebas transfer. Hal yang mungkin disorot dari aktivitas transfer mereka adalah rekrutmen Manuel Locatelli dan Moise Kean.
Locatelli dan Kean didatangkan dengan kontrak peminjaman dua tahun, sebelum direkrut secara permanen. Kesepakatan ini dilakukan dengan tujuan untuk menghemat pengeluaran yang dicatat dalam pembukuan klub. Juve hanya perlu mengeluarkan biaya amortisasi dan transfer ketika pemain yang bersangkutan direkrut secara permanen.
Ketika peminjaman berlangsung, Juventus hanya perlu membayar gaji dan biaya peminjaman yang disepakati dengan Sassuolo (untuk Locatelli) dan Everton (untuk Kean).
Arsenal
Arsenal dapat disebut sebagai klub yang melakukan perubahan besar dari kebijakan mereka selama ini. KSE (Kroenke Sports & Entertainment) dikenal sebagai pemilik yang tidak memberi dana signifikan bagi manajer The Gunners. Umumnya, rekrutmen di Arsenal sangat bergantung dengan penjualan pemain lainnya.
Mikel Arteta sebagai manajer kali ini mendapat dukungan yang signifikan dari pemilik klubnya. Ben White, Aaron Ramsdale, Nuno Tavares, Albert Sambi Lokonga, Martin Odegaard, dan Takehiro Tomiyasu direkrut untuk memperkuat skuad. Klub London Utara itu mengeluarkan biaya lebih dari 100 juta Paun untuk melakukan rekrutmen.
Walau jarang melakukan hal seperti ini, pengeluaran besar memang perlu dilakukan bagi Arsenal. Tim yang absen dalam kompetisi Liga Champions dalam beberapa musim terakhir membutuhkan tambahan yang signifikan agar dapat kembali bersaing.
Chelsea
Chelsea mendatangkan Romelu Lukaku, Marcus Bettinelli, dan Saul Niguez. Lukaku menjadi rekrutmen dengan biaya tertinggi (97,5 juta Paun). Klub yang bermarkas di Stamford Bridge itu juga berusaha untuk merekrut Jules Kounde dari Sevilla.
Pengeluaran tinggi ini didukung dengan penjualan pemain seperti Fikayo Tomori, Victor Moses, Olivier Giroud, Marc Guehi, Tammy Abraham, Davide Zappacosta, Kurt Zouma, dan beberapa pemain lainnya.
Walau demikian, klub London Barat itu, sama seperti klub lainnya, mengalami kesulitan untuk menjual pemain yang tidak masuk dalam rencana mereka. Apabila penjualan pemain-pemain dalam kategori tersebut dapat dilakukan, The Blues berpotensi mendatangkan lebih banyak pemain untuk memperkuat skuad yang dimiliki Thomas Tuchel.