Mengapa Chelsea Harus Menjual Pemain Sebelum 30 Juni 2023?
Oleh Dananjaya WP
Chelsea mendapatkan sorotan tinggi dalam musim pertama Todd Boehly – Clearlake Capital sebagai pemilik baru. Klub yang bermarkas di Stamford Bridge itu menghabiskan dana lebih dari 600 juta Paun untuk mendatangkan pemain-pemain baru. Walau demikian, mereka terdampar di peringkat ke-12 klasemen sementara Liga Inggris 2022/23.
The Blues juga melakukan dua pergantian pelatih. Thomas Tuchel mengisi posisi tersebut hingga September sebelum digantikan Graham Potter. Potter – yang didatangkan dari Brighton & Hove Albion setelah Chelsea mengeluarkan biaya kurang lebih 21 juta Paun – hanya bertahan selama tujuh bulan. Frank Lampard kemudian kembali setelah menyepakati kontrak interim hingga akhir musim.
Mengapa Chelsea Harus Jual Pemain?
Baca Juga
- Chelsea Segera Capai Kesepakatan Penuh dengan Mauricio Pochettino
- Frank Lampard Anggap Chelsea Dapat Contoh Arsenal Terkait Perombakan Skuad
- Terkait Program Jangka Panjang, Lampard Minta Pemilik Chelsea Tak Sering Pecat Pelatih
Kegagalan yang dirasakan Chelsea dalam ajang Liga Champions juga menutup peluang mereka kembali mengikuti kompetisi tersebut pada musim 2023/24 mendatang. Pengeluaran yang dilakukan oleh Chelsea juga membuat mereka disorot oleh UEFA (Asosiasi Sepak Bola Eropa) terkait potensi pelanggaran peraturan FFP.
Bagian rekrutmen dalam manajemen Chelsea kini harus berjuang keras untuk melepas pemain-pemain yang tidak masuk dalam rencana klub, baik dalam jangka pendek maupun panjang. Tanggal 30 Juni disorot sebagai batas waktu untuk melakukan tugas tersebut.
Lantas, mengapa Chelsea harus melakukan penjualan pemain sebelum tanggal 30 Juni 2023?
Mengapa Chelsea Harus Menjual Pemain Sebelum 30 Juni 2023?
Chelsea menggunakan sistem pencatatan keuangan yang sama dengan sebagian besar klub sepak bola di dunia. Periode satu tahun keuangan dicatatkan sama seperti berlangsungnya satu musim kompetisi (2021/22, 2022/23, dan seterusnya). Metode pencatatan ini berbeda dengan metode pembukuan secara umum yang menggunakan standar annual (Januari – Desember).
Faktor itu yang membuat tanggal 30 Juni 2023 menjadi momen yang penting bagi klub seperti Chelsea. Apabila mereka berhasil melakukan penjualan pemain sebelum hingga tanggal tersebut, maka pendapatan dari penjualan tersebut akan masuk ke pendapatan penjualan pemain pada musim 2022/23.
Sementara apabila seorang atau beberapa pemain dijual setelah tanggal 1 Juli 2023, maka pendapatan dari penjualan itu akan masuk ke pendapatan penjualan tahun keuangan 2023/24.
Sejauh ini, Chelsea baru memperoleh pendapatan penjualan pemain dari Timo Werner, Emerson Palmieri, Jorginho, dan Billy Gilmour. Penjualan keempat pemain itu diperkirakan memberikan pendapatan sebesar 59 juta Paun.
Bursa transfer musim panas 2023 diperkirakan akan dibuka pada pekan kedua Juni 2023. Perkiraan itu membuat Chelsea hanya memiliki waktu sekitar 20 hari untuk mencapai kesepakatan dengan berbagai klub terkait penjualan pemain. Kesepakatan memang dapat dicapai sebelumnya, tetapi peluangnya cukup rendah.
Bagaimana Kondisi Keuangan Chelsea dalam Musim Pertama Kepemilikan Todd Boehly – Clearlake Capital?
Proses akuisisi Todd Boehly – Clearlake Capital mulai berlaku pada musim 2022/23. Saat itu, mereka juga harus menanggung kerugian yang diperoleh pada musim sebelumnya (2021/22). Manajemen Chelsea mengumumkan kerugian 121,3 juta Paun pada akhir musim tersebut.
Kerugian tinggi itu memang disebut terjadi akibat sanksi yang diberikan Pemerintah Inggris kepada direksi kepemilikan Roman Abramovich. Tetapi itu tetap memastikan Chelsea mencatatkan kerugian 343 juta Paun dalam empat tahun periode keuangan hingga musim 2021/22.
Chelsea dikenal sebagai klub yang cukup sering memperoleh keuntungan signifikan dari penjualan pemain. Tetapi klub London Barat itu juga kerap kali mengalami kesulitan untuk melepas pemain-pemain yang tidak masuk dalam rencana mereka. Salah satu faktor utama yang menjadi hambatan adalah tingkat gaji tinggi dalam kontrak pemain-pemain yang bergabung dengan Chelsea.
Hambatan serupa diperkirakan akan kembali terjadi dalam upaya Chelsea pada bursa transfer musim panas yang akan datang. Berbagai klub di Eropa dan dunia juga akan memahami desakan bagi Chelsea untuk melepas cukup banyak pemain. Keadaan ini membuat posisi Chelsea dalam meja negosiasi menjadi lebih lemah dari keinginan mereka.
Apa Rencana Chelsea untuk Memperoleh Pendapatan dari Penjualan Pemain?
Chelsea melakukan perubahan kebijakan yang signifikan terkait rekrutmen dan juga durasi kontrak yang diberikan – baik kepada pemain baru maupun pemain yang dipertahankan. The Blues mendapat sorotan setelah menyepakati kontrak dengan durasi enam (6) hingga delapan (8) tahun dengan berbagai pemain di dalam skuad mereka.
Durasi kontrak tersebut disepakati terkait amortisasi pemain – agar pengeluaran transfer yang dicatat setiap tahunnya lebih rendah. Hal ini juga diiringi dengan rencana untuk melepas pemain-pemain yang sudah memasuki tahun terakhir dalam kontrak mereka.
Chelsea akan berusaha melepas pemain-pemain yang memiliki sisa satu tahun dalam kontrak mereka apabila tidak menyepakati perpanjangan atau memang sudah tidak masuk dalam rencana. Pemain-pemain seperti Pierre-Emerick Aubameyang, Christian Pulisic, dan Mateo Kovacic nampak dapat hengkang. Masa depan Mason Mount dan Callum Hudson-Odoi juga belum memiliki kejelasan. Tiemoue Bakayoko, Ruben Loftus-Cheek, dan Abdul Baba Rahman juga dapat masuk ke daftar transfer.
Selain itu, Chelsea juga disebut dapat mempertimbangkan masa depan dari beberapa pemain dengan sisa dua tahun dalam kontrak mereka. Edouard Mendy, Kai Havertz, Conor Gallagher, dan Hakim Ziyech mendapat sorotan.
Sementara pemain-pemain yang baru direkrut pada musim panas 2022 tetapi tidak dapat menunjukkan performa konsisten seperti Kalidou Koulibaly dan Marc Cucurella juga disorot. Tetapi pendapatan dari penjualan kedua pemain itu tidak akan memberi keuntungan yang signifikan.
Chelsea nampak harus siap menerima kerugian dari penjualan cukup banyak pemain. Tetapi nilai dari kerugian itu juga bergantung dari biaya yang mereka keluarkan ketika pemain itu direkrut, dan sisa nilai pembukuan dari kontrak pemain yang bersangkutan.
Pencatatan berbeda akan dilakukan apabila Chelsea melepas pemain dari akademi mereka. Sesuai dengan peraturan yang berlaku, keuntungan dari penjualan pemain akademi akan dicatat secara penuh. Hal ini terjadi karena pemain yang dilepas dari akademi tidak dipandang membuat klub mengeluarkan biaya rekrutmen.