Mengapa Kepindahan Frenkie de Jong ke Manchester United dari Barcelona Terhambat

Manchester United masih berusaha datangkan Frenkie de Jong ari Barcelona
Manchester United masih berusaha datangkan Frenkie de Jong ari Barcelona / Steve Christo - Corbis/GettyImages
facebooktwitterreddit

Spekulasi mengenai masa depan Frenkie de Jong dengan FC Barcelona terus menjadi bahan pembicaraan. Pemain yang berposisi sebagai gelandang itu sering dikaitkan dengan Manchester United, dan sempat diisukan dapat bergabung dengan Chelsea. De Jong disebut masuk dalam daftar jual Barca walau ingin bertahan di Camp Nou.

Krisis finansial Barcelona memang menjadi salah satu aspek yang disorot, mengingat pihak klub masih mengincar beberapa pemain seperti Robert Lewandowski, Raphinha, Jules Kounde, Cesar Azpilicueta, dan Marcos Alonso. Pengumuman kedatangan Franck Kessie dan Andreas Christensen juga sempat ditunda.

Permasalahan finansial Barca terkait keinginan untuk mendatangkan Lewandowski dan Raphinha sudah pernah kami bahas di artikel ini. Walau Joan Laporta menyatakan bahwa Frenkie de Jong ingin dipertahankan, terdapat faktor yang membuat sang pemain masuk dalam daftar transfer.

Laporan dari 90min menyatakan faktor-faktor yang membuat kepindahan pemain asal Belanda itu ke Manchester United terhambat. Faktor utama adalah utang gaji melebihi 17 juta Paun (beberapa media menyatakan di atas 17 juta Euro) yang dimiliki Barca kepada de Jong. Sang pemain memang menyepakati pemotongan gaji dan penundaan pembayaran ketika finansial Blaugrana pertama kali dihantam oleh COVID-19.

Barca ingin United mengurus utang gaji tersebut, sekaligus membayar biaya transfer dari valuasi yang mereka tetapkan untuk de Jong. Barca juga dapat menerima apabila de Jong dan agennya menganulir piutang gaji yang mereka miliki dari klub tersebut. Sementara United tidak ingin memenuhi keinginan Barca.

Keadaan ini selaras dengan ucapan Laporta bahwa pemain-pemain seperti de Jong harus bersedia menerima gaji yang lebih rendah apabila bertahan di Barca. Kondisi ini memperlihatkan secara jelas bahwa keuangan Barca tidak baik-baik saja, berbeda dengan pandangan sebagian suporter yang merasa optimistis bahwa klub yang mereka dukung dapat memperkuat skuad Xavi dengan rekrutmen beberapa pemain bintang.