Mengapa Ousmane Dembele Menjadi Kunci Rencana Transfer Barcelona
Oleh Dananjaya WP
Krisis finansial yang diderita Barcelona dalam dua tahun terakhir terus mendapat sorotan tinggi. Kegagalan untuk memperpanjang kontrak Lionel Messi (yang hengkang ke PSG) diiringi dengan upaya mencapai kesepakatan dengan berbagai pemain di dalam skuad untuk memotong gaji mereka. Kesulitan juga dirasakan untuk memenuhi pembayaran pesangon dari pemecatan Quique Setien (yang dipecat pada 2020) dan Ronald Koeman (dipecat pada 2021).
Tetapi klub yang bermarkas di Camp Nou itu mendatangakan Ferran Torres dari Manchester City. Ferran baru berusia 21 tahun dan direkrut dengan nilai transfer yang disebut mencapai 55 juta Euro.
Joan Laporta selaku Presiden klub juga menyatakan rencana untuk merekrut berbagai pemain untuk memperkuat skuad yang dimiliki Xavi. Laporta menegaskan bahwa Barca saat ini siap untuk kembali bersaing dengan klub-klub besar lain di bursa transfer.
Kali ini kami akan membahas mengapa Joan Laporta dapat merasa yakin dengan ucapannya, dan mengapa Ousmane Dembele menjadi salah satu faktor kunci dari upaya membuat ambisi Laporta menjadi realita.
4. Kondisi Finansial Barcelona
Berdasarkan catatan keuangan Barcelona pada akhir musim 2020/21, pihak klub menderita kerugian sebesar 481 juta Euro. Barca juga memiliki utang senilai 1,3 miliar Euro. Salah satu penyebab utama dari kerugian tersebut adalah keharusan untuk menjalani laga tanpa penonton akibat COVID-19.
Selain itu, Barca juga mengandalkan sektor pariwisata yang ada di sekitar stadion, seperti museum hingga toko merchandise. Ferran Reverter, menyampaikan pernyataan penting pada Oktober lalu. Reverter mengungkapkan bahwa direksi yang dipimpin Joan Laporta datang dan melihat bahwa Barca berada dalam kondisi bangkrut akibat kerugian dan utang yang menumpuk.
Keadaan ini juga membuat mereka belum dapat mendaftarkan Ferran Torres ke dalam skuad yang dapat digunakan dalam ajang La Liga.
3. Proyek Espai Barca dan Rencana Jangka Panjang Laporta
Rencana jangka panjang Joan Laporta dengan Barcelona kembali mendapat sorotan pada Oktober lalu. Referendum yang diadakan pada Oktober berhasil mencapai persetujuan. Tujuan utama dar proyek ini adalah untuk melakukan renovasi terhadap Camp Nou sebagai stadion utama dan berbagai fasilitas penunjang di sekitarnya.
Berdasarkan informasi dari laman klub untuk proyek tersebut, biaya yang dibutuhkan diperkirakan mencapai 1,5 miliar Euro. Dana akan diperoleh dari proses pendanaan yang dipimpin oleh Goldman Sachs, lembaga keuangan besar dari Amerika Serikat.
Mungkin Anda akan bertanya, “kenapa Barca merencanakan proyek seperti ini ketika menghadapi krisis finansial?” Jawabannya adalah investasi. Investasi ini dilakukan untuk meningkatkan potensi pendapatan yang dapat diraih. Proses renovasi Camp Nou dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan kapasitas, memperbaiki fasilitas, dan menambahkan sentuhan modern.
Sementara berbagai fasilitas lain akan dibangun atau diperbaiki dengan harapan untuk meningkatkan pendapatan dari pariwisata, mulai dari kunjungan hingga penjualan tiket dari berbagai kegiatan yang tidak berkaitan dengan fungsi utama sebagai klub sepakbola (patut diingat Barca juga memiliki tim di berbagai cabang olahraga lain).
Aspek penting lain yang patut diperhatikan adalah bahwa pendaanaan ini tidak berpengaruh terhadap rencana transfer Barcelona, paling tidak untuk beberapa bursa transfer mendatang. Hal yang paling berpengaruh adalah batas pengeluaran dan peraturan finansial yang dimiliki oleh La Liga.
2. Peraturan Finansial dan Batas Pengeluaran La Liga
La Liga memiliki peraturan finansial yang mendapat sorotan tinggi dalam beberapa waktu terakhir. Operator kompetisi tersebut akan mendapat data pendapatan dan pengeluaran dari setiap klub, beberapa bulan sebelum bursa transfer musim panas dibuka.
Data tersebut kemudian akan digunakan untuk menetapkan batas pengeluaran yang dapat dilakukan oleh sebuah klub terkait gaji dan pembelian atau peminjaman pemain. Batas tersebut berlaku bagi rekrutmen pemain, tidak meliputi gaji yang sudah diberikan sesuai dengan kontrak pemain-pemain yang ada di dalam skuad.
Berdasarkan data pada awal musim 2021/22, Barcelona memiliki batas pengeluaran sebesar 97 juta Euro. Rendahnya batas ini (berkurang 284 juta Euro dari musim sebelumnya), membuat adanya upaya untuk menyepakati pemotongan gaji dari beberapa pemain dan upaya melepas pemain, secara pinjaman maupun permanen.
1. Kontrak Ousmane Dembele dan Potensi Penjualan Pemain
Ketika membicarakan rekrutmen Ferran Torres dan potensi kedatangan Erling Haaland, mengapa Ousmane Dembele menjadi kunci? Pemain yang berposisi sebagai penyerang sayap itu didatangkan dari Borussia Dortmund pada musim panas 2017 dengan nilai transfer yang mencapai 105 juta Euro.
Amortisasi kembali menjadi kata kunci yang berkaitan dengan Barcelona. Kontrak Ousmane Dembele akan habis pada akhir musim ini, empat tahun setelah kedatangannya. Nilai transfer 105 juta Euro itu dibagi dengan empat tahun kedatangannya, sesuai dengan prinsip amortisasi.
Apabila Dembele memperpanjang kontraknya (Barca juga ingin mengurangi gajinya) maka nilai transfer itu akan kembali dibagi dengan durasi kontrak yang ditambah dalam kontrak pemain yang berasal dari Prancis tersebut.
Kesulitan finansial ini juga menjadi alasan mengapa Yusuf Demir, pemain yang dipinjam dari Rapid Wina, tidak dimainkan lagi. Apabila pemain berusia 18 tahun itu mendapat satu laga tambahan, maka Barca harus mengeluarkan biaya 10 juta Euro untuk merekrutnya.
Barca sudah berhasil meminjamkan Philippe Coutinho ke Aston Villa, faktor yang mengurangi pengeluaran gaji mereka. Kini, kontrak dari Ousmane Dembele dan upaya menjual pemain-pemain seperti Sergino Dest, Samuel Umtiti, Neto Murara, dan Martin Braithwaite menjadi target utama manajemen klub.