Mikel Arteta Bela Kebijakan Transfer Arsenal Setelah Pemutusan Kontrak Staff Klub
Oleh Dananjaya WP
Arsenal menjadi salah satu klub besar Liga Inggris yang aktif pada bursa transfer yang saat ini sedang berlangsung. Klub yang bermarkas di Emirates Stadium itu merekrut Willian dengan status bebas transfer, serta memberikan kontrak permanen kepada Pablo Mari dan Cedric Soares. Langkah tersebut dilakukan setelah klub memutus kontrak dari 55 staff.
Klub London Utara itu juga disebut akan segera menyepakati perpanjangan kontrak dengan Pierre-Emerick Aubameyang. Langkah tersebut diklaim akan segera diikuti dengan rekrutmen Gabriel Magalhaes dari Lille, dengan biaya yang dapat mencapai 27 juta Pound. Perpanjangan kontrak Aubameyang, rekrutmen Pablo Mari dan Cedric Soares, ditambah dengan kontrak tiga tahun untuk Willian diperkirakan memberikan beban yang signifikan terhadap keuangan klub.
Manajemen The Gunners juga mendapatkan sorotan negatif setelah menjadi salah satu klub Liga Inggris yang meminta para pemain mereka untuk menyepakati pemotongan gaji. Pandemi Covid-19 membuat Arsenal mengambil langkah tersebut, namun tetap memutus kontrak dari 55 staff dengan alasan bahwa terdapat keperluan untuk melakukan investasi terhadap skuat senior.
Keadaan dan langkah yang dilakukan oleh Arsenal dibela oleh manajer skuat senior mereka, Mikel Arteta. Manajer asal Spanyol itu mengatakan bahwa manajemen klub sudah memiliki rencana terkait proses restrukturisasi, dan memberikan argumen yang meyakinkan kepada seluruh pihak terkait.
“Saya paham dengan kritik yang selama ini dibicarakan. Apabila hanya dilihat dari sisi finansial, tentu pesan yang keluar dari pihak klub kontradiktif. Tetapi hal yang jelas adalah klub memiliki rencana yang meyakinkan untuk melakukan restukturisasi dan menjaga fungsi agar dapat lebih stabil di masa depan. Argumen yang disampaikan pihak klub kepada kami sangat meyakinkan,” ucap Mikel Arteta dalam konferensi pers yang dikutip dari Sky Sports.
Sebagian besar skuat Arsenal menyepakati pemotongan gaji senilai 12,5%. Nilai tersebut menurun menjadi 7,5% setelah mendapatkan gelar juara Piala FA dan lolos ke fase grup Liga Europa. Walau demikian, kebijakan itu kembali mendapatkan sorotan setelah 55 staff mendapatkan pemutusan kontrak, yang diiringi dengan rekrutmen pemain-pemain baru.