Mourinho Menangis Saat Real Madrid Gagal ke Final Liga Champions Musim 2011/12

FBL-EUR-C1-REAL MADRID-BAYERN MUNICH
FBL-EUR-C1-REAL MADRID-BAYERN MUNICH / JAVIER SORIANO/Getty Images
facebooktwitterreddit

Kualitas yang dimiliki Jose Mourinho rasanya memang sudah tak perlu dipertanyakan, sejak memutuskan untuk berkarier sebagai pelatih pada tahun 2000, dia hampir selalu berhasil mempersembahkan trofi pada setiap klub yang ia tangani.

Momen tersukses Mourinho selama menjadi pelatih sepertinya terjadi saat dirinya menukangi Chelsea di tahun 2004 hingga 2007 dan 2013 hingga 2015, bersama The Blues, dia sukses memenangkan tiga gelar Liga Primer Inggris.

Sebelum memilih untuk kembali ke London, pria berusia 57 tahun itu sempat menukangi Real Madrid pada tahun 2010 hingga 2013, walau sukses memenangkan La Liga, Copa del Rey, dan Piala Super Spanyol, kini Mourinho mengeluarkan sebuah pernyataan yang cukup mengejutkan, dirinya mengaku menangis saat gagal mengantarkan Sergio Ramos dkk ke final Liga Champions musim 2011/12. Kala takluk dari Bayern Munchen di babak semifinal.

"Saat itu Real Madrid memiliki Cristiano Ronaldo, Kaka dan Sergio Ramos, mereka monster di dunia sepakbola, tidak ada keraguan soal hal itu. Tetapi di sisi lain, mereka juga manusia biasa. Saat itu adalah pertama kalinya saya menangis setelah menyaksikan pertandigan sepakbola," ungkap Mourinho seperti dilansir Mirror.

"Saya masih mengingat peristiwa itu dengan sangat baik. Saya dan Aitor Karanka menangis di dalam mobil yang diparkir di depan rumah. Saat itu sangat sulit menerima kekalahan karena pada musim 2011/12, kami merupakan tim terbaik di Eropa," tambahnya.

Publik sebenarnya juga berharap jika Los Blancos yang akan lolos ke final, mengingat lawan yang akan mereka hadapi di partai puncak adalah Chelsea yang sebelumnya sudah terlebih dulu memastikan satu tempat pasca mengalahkan Barcelona.

Saat ini, Jose Mourinho masih aktif di dunia kepelatihan. Sempat menganggur usai dipecat Manchester United, kini dirinya memilih untuk kembali mengadu nasib di Inggris dan bergabung dengan Tottenham Hotspur.