OPINI: AC Milan Pantas Disebut Sebagai Unggulan Scudetto Serie A Selama Zlatan Ibrahimovic Bugar
Oleh Dananjaya WP
AC Milan pantas disebut sebagai tim yang diunggulkan untuk meraih gelar juara Serie A. Kapan Anda terakhir membaca kalimat seperti itu? Rasanya sangat lama. Permasalahan di dalam maupun luar lapangan membuat Milan sangat sulit bersaing dan bertahan di papan atas sepakbola Italia dalam beberapa tahun terakhir.
Milan terakhir kali mendapatkan gelar juara Serie A pada musim 2010/11. Kondisi sembilan-sepuluh tahun lalu dengan apa yang terjadi saat ini tentu berbeda jauh. Tetapi terdapat persamaan yang signifikan, kehadiran Zlatan Ibrahimovic.
Rossoneri pantas disebut sebagai unggulan untuk meraih Scudetto 2020/21, apabila Ibrahimovic dapat mempertahankan kebugarannya.
1. Inkonsistensi Inter dan Juventus
Inter dan Juventus menjadi dua tim yang disebut dapat bersaing untuk mendapatkan gelar juara pada musim 2019/20. Pada akhirnya Juve dapat mempertahankan titel, walau tampil inkonsisten dan pada akhirnya memecat Maurizio Sarri. Sedangkan Inter mengalami penurunan yang luar biasa pada paruh kedua musim tersebut.
Kini kedua tim tersebut masih berusaha untuk mencari konsistensi dalam performa mereka masing-masing. La Vecchia Signora menunjuk Andrea Pirlo sebagai pengganti, dan sejauh ini merasakan kesulitan yang tinggi.
Inter dan Conte masih mempertahankan hubungan, tetapi keretakan yang ada musim lalu masi terlihat secara jelas. Kesulitan tersebut dapat membuat Nerazzurri dapat tersingkir dari persaingan untuk mendapatkan gelar juara.
2. Minimnya Opsi Penyerang Tengah Murni
Skuad Milan saat ini tidak memiliki banyak opsi untuk posisi penyerang tengah. Zlatan Ibrahimovic menjadi pemain dengan pengalaman tertinggi di posisi tersebut. Rafael Leao dan Ante Rebic lebih cocok bermain sebagai penyerang sayap. Ketiganya juga memiliki hubungan yang ideal sejak paruh kedua musim 2019/20.
Milan saat ini juga memiliki Lorenzo Colombo, lulusan akademi klub. Colombo saat ini baru berusia 20 tahun, dan belum dapat disebut sebagai opsi pelapis yang ideal untuk lini depan skuad senior.
Keadaan ini meningkatkan urgensi bagi Milan untuk mempertahankan kebugaran Ibrahimovic sebaik mungkin.
3. Pentingnya Kehadiran Ibra di Ruang Ganti
Berdasarkan data dari CIES, AC Milan saat ini memiliki skuad dengan rata-rata usia termuda di Eropa, dalam lima liga top benua tersebut. Skuad asuhan Stefano Pioli itu memiliki skuad dengan rata-rata usia 24,5 tahun. Kondisi skuad seperti ini ideal bagi Zlatan Ibrahimovic, yang memiliki pengalaman tinggi di berbagai tingkat.
Selain Ibra, Milan hanya memiliki Simon Kjaer sebagai pemain veteran yang tampil secara rutin. Kehadiran Ibra sangat penting sebagai sosok yang dapat menjaga semangat dan motivasi para pemain ketika sedang menghadapi kondisi yang sulit, seperti saat mereka meraih kemenangan 2-1 atas Udinese di Stadio Friuli.
Kemenangan itu membuat Milan memiliki catatan 24 pertandingan tanpa kekalahan di seluruh kompetisi, modal yang ideal untuk membangun momentum dalam upaya mengejar gelar juara.