7 Pelatih Sepak Bola Terbaik Musim 2020/21

Manchester City vs Chelsea FC - UEFA Champions League Final
Manchester City vs Chelsea FC - UEFA Champions League Final / Pierre-Philippe Marcou - Pool/Getty Images
facebooktwitterreddit

Pertarungan Manchester City dan Chelsea di final Liga Champions 2020/21 pada Minggu (30/5) lalu menjadi laga sepak bola penutup untuk musim ini. Trofi Big Ear akhirnya berhasil direngkuh Chelsea yang sudah pernah meraihnya pada tahun 2012 lalu setelah menaklukkan Manchester City dengan skor 1-0 melalui gol tunggal Kai Havertz.

Keberhasilan Thomas Tuchel mengantar The Blues menjadi juara Liga Champions dalam kurun waktu lima bulan sejak ditunjuk menggantikan Frank Lampard sebagai pelatih membuat banyak pihak mengakui kemampuannya sebagai salah satu pelatih sepak bola terbaik saat ini.

Lalu, siapa saja yang layak mendapatkan pengakuan sebagai pelatih sepak bola terbaik atas kinerja yang mereka tunjukkan sepanjang musim 2020/21? Tim 90Min mengumpulkan tujuh nama yang dinilai layak mendapatkan kredit sebagai juru taktik terbaik musim 2020/21 yang baru saja berlalu.


7. Unai Emery

FBL-EUR-C3-VILLARREAL-MAN UTD
Unai Emery / MICHAEL SOHN/Getty Images

Setelah ditendang Arsenal pada Desember 2019 silam, Unai Emery kemudian menangani klub Liga Spanyol Villarreal pada musim panas 2020. Reputasinya yang dihancurkan media Inggris tak membuat The Yellow Submarine ragu menunjuk Emery untuk menangani tim mereka.

Villarreal hanya mengakhiri musim di posisi ketujuh klasemen pada musim 2020/21, namun mereka sukses melangkah ke final Liga Europa dan bahkan berhasil menaklukkan Manchester United yang sebenarnya jauh lebih diunggulkan.

Emery pun berhasil memulihkan reputasinya sebagai salah satu pelatih jempolan yang berhasil 'menyulap' Villarreal menjadi tim yang disegani meski tak banyak mendapatkan perhatian dari publik sepak bola serta mempertahankan rekor bagusnya sebagai pelatih spesialis Liga Europa.


6. Gian Piero Gasperini

Gian Piero Gasperini
Gian Piero Gasperini / Alessandro Sabattini/Getty Images

Atalanta menjadi salah satu kekuatan baru di Italia dalam beberapa musim belakangan dan kehadiran Gian Piero Gasperini di kursi pelatih menjadi salah satu faktor penting di balik pencapaian tersebut.

Musim 2020/21 kembali menjadi musim yang bagus bagi Atalanta kendati mereka mengakhiri musim tanpa gelar. Gasperini berhasil mengantar anak buahnya kembali masuk empat besar klasemen dan final Coppa Italia, di mana mereka kalah dari Juventus.

Atalanta juga lolos dari fase grup Liga Champions 2020/21 sebelum dijegal raksasa Spanyol Real Madrid pada babak 16 besar dengan kekalahan agregat 4-1.


5. Christophe Galtier

FBL-FRA-LIGUE1-LILLE
FBL-FRA-LIGUE1-LILLE / DENIS CHARLET/Getty Images

Lille berhasil mematahkan dominasi PSG yang sudah menjuarai Ligue 1 sebanyak tujuh kali dalam delapan musim sebelumnya. Christophe Galtier dinilai menjadi sosok krusial di balik keberhasilan Lille.

Namun, terlepas dari kesuksesan Lille Galtier memutuskan untuk meninggalkan klub setelah menghabiskan empat tahun jabatannya di sana. Hingga saat ini Galtier belum memutuskan akan melatih di klub mana.


4. Diego Simeone

Diego Pablo Simeone, Geoffrey Kondogbia, Ivo Grbic, Joao Felix
Championship celebration Atletico Madrid / Soccrates Images/Getty Images

Sejak kehadiran Diego Simeone sebagai pelatih Atletico Madrid pada tahun 2011, kekuatan di Spanyol tak hanya terpusat di antara Real Madrid dan Barcelona. Atletico sukses merusak dominasi kedua klub tersebut dan juga memberikan performa meyakinkan di kancah Eropa.

Setelah berhasil mengangkat trofi Liga Spanyol pada musim 2013/14, Atletico berhasil mengulang pencapaian itu pada musim 2020/21. Kesuksesan mereka bahkan sudah tercium sejak awal tahun dengan Joao Felix dkk memimpin cukup jauh dari Barcelona dan Real Madrid, meski akhirnya jarak itu diperpendek jelang akhir musim.


3. Antonio Conte

Javier Zanetti, Antonio Conte, Gabriele Oriali
FC Internazionale Milano v Udinese Calcio - Serie A / Jonathan Moscrop/Getty Images

Inter Milan mengawali musim 2020/21 dengan buruk dan berada di luar posisi empat besar hingga beberapa pekan berjalan. Namun kondisi mulai berubah memasuki awal tahun saat Romelu Lukaku dkk berhasil meraih sejumlah hasil positif dan membuat mereka mulai menggeser AC Milan di puncak klasemen.

Inter pun berhasil mengakhiri musim sebagai juara bahkan saat kompetisi belum memasuki pekan ke-38. Determinasi Antonio Conte menjadi penentu musim Inter dan membuat mereka meraih trofi Serie A yang terakhir mereka raih pada musim 2009/10 di era kepelatihan Jose Mourinho.

Sayangnya, Conte memilih untuk meninggalkan Inter tak lama setelah mengantar timnya menjadi juara karena kondisi internal klub. Saat ini dia digadang-gadang menjadi pelatih baru Real Madrid.


2. Pep Guardiola

Pep Guardiola
Manchester City v Chelsea FC - UEFA Champions League Final / Marc Atkins/Getty Images

Meski Manchester City takluk di final Liga Champions dari Chelsea, nama Pep Guardiola tetap layak masuk dalam daftar ini setelah berhasil mengantar timnya meraih dua trofi, Liga Inggris dan Piala Liga Inggris.

Gelar Liga Inggris yang dipersembahkan Pep untuk The Citizen musim ini merupakan gelar liga ketiga selama dia menjabat sebagai pelatih City sejak musim 2016/17. Pep dinilai berhasil membangun sebuah skuat tangguh yang sangat sulit ditaklukkan dari musim ke musim.


1. Thomas Tuchel

Thomas Tuchel
Manchester City v Chelsea FC - UEFA Champions League Final / Marc Atkins/Getty Images

Saat Thomas Tuchel menggantikan Frank Lampard sebagai pelatih Chelsea pada Januari lalu, Timo Werner dkk sedang menduduki posisi ke-9 di klasemen Liga Inggris dan performa The Blues sedang tidak bagus.

Secara perlahan Tuchel berhasil mengembalikan motivasi dan performa tim asal London Barat tersebut. Perbaikan paling nyata terlihat dari kian solidnya pertahanan The Blues dan permainan efektif yang mereka tunjukkan di atas lapangan.

Chelsea pun berhasil menembus posisi empat besar meski dengan susah payah, melangkah ke final Piala FA tetapi takluk dari Leicester City, dan mengakhiri musim dengan menjadi kampiun Liga Champions di Portugal.

Perjalanan Chelsea di bawah Tuchel pun membuat dirinya mendapatkan perpanjangan kontrak hingga 2024 setelah sebelumnya hanya disodori hingga 2022.