Pemain Arsenal Frustrasi dengan Keputusan Manajemen Klub Terkait Keputusan Merumahkan Staff
Oleh Dananjaya WP
Arsenal mendapatkan rangkaian sorotan positif dan negatif dalam satu pekan terakhir. Keberhasilan mendapatkan gelar juara Piala FA 2019/20 membuat skuat senior mereka dapat masuk ke fase grup Liga Europa 2020/21 meskipun finis di peringkat kedelapan Liga Inggris. Namun manajemen klub tersebut mendapatkan kritik setelah memutuskan kontrak dari 55 staff.
Keputusan tersebut mendapatkan kritik mengingat Arsenal menjadi salah satu klub yang mencapai kesepakatan dengan skuat senior terkait pemotongan gaji akibat pandemi Covid-19. Langkah tersebut dilakukan untuk meningkatkan jaminan terkait kontrak staff klub. Selain itu, spekulasi yang mengaitkan The Gunners dengan rencana untuk mendatangkan beberapa pemain baru juga meningkatkan kritik terhadap keputusan manajemen klub.
Sebagian besar pemain senior Arsenal menyepakati pemotongan gaji senilai 12,5% pada April. Kesepakatan tersebut dicapai satu bulan setelah kompetisi Liga Inggris (dan kompetisi sepakbola lainnya di seluruh dunia) ditunda akibat penyebaran pandemi Covid-19.
Menurut laporan dari The Athletic, langkah yang diambil oleh manajemen Arsenal membuat sebagian pemain dalam skuat asuhan Mikel Arteta itu merasa frustrasi. Pernyataan yang disampaikan oleh manajemen Arsenal mencatut investasi terhadap skuat senior sebagai salah satu alasan dari langkah untuk merumahkan 10% dari staff permanen klub.
Sebagian pemain Arsenal merasa khawatir bahwa perpanjangan kontrak dari pemain-pemain atau rekrutmen pemain baru akan membuat mereka disalahkan terkait hal yang terjadi. Beberapa pemain Arsenal akan mengadakan pembicaraan dengan manajemen klub terkait keputusan yang mereka ambil untuk merumahkan 55 staff.
Pierre-Emerick Aubameyang yang memegang posisi sebagai kapten menjadi salah satu pemain yang berpotensi tinggi mendapatkan sorotan. Pemain yang berposisi sebagai penyerang itu akan menjalani proses negosiasi perpanjangan kontrak, dan berpotensi mendapatkan peningkatan gaji yang signifikan.
Sementara Mesut Ozil, salah satu pemain Arsenal yang sering mendapatkan sorotan negatif, juga dibicarakan setelah Arsenal mengambil keputusan ini. Ozil sempat menolak permintaan pemotongan gaji, dan meminta jaminan bahwa bagian dari gaji yang tidak dibayarkan kepada pemain dapat memberikan jaminan kepada staff agar tidak kehilangan posisi mereka.