8 Pemain Terbaik yang Seharusnya Tidak Dilepas Inter

Andrea Pirlo menjadi salah satu pemain terbaik yang dilepas Inter.
Andrea Pirlo menjadi salah satu pemain terbaik yang dilepas Inter. / Grazia Neri/Getty Images
facebooktwitterreddit

Inter termasuk dalam salah satu klub besar di Serie A dan sepakbola Eropa secara keseluruhan. Klub yang bermarkas di San Siro itu pernah (dan masih) dibela oleh pemain-pemain berkualitas tinggi dari seluruh dunia.

Layaknya klub secara umum, Nerazzurri juga beberapa kali melakukan kesalahan saat melepas pemain. Kesalahan tersebut dapat dilakukan dengan melepas pemain terlalu cepat atau tidak dapat merekrut pengganti yang memadai.

Berikut adalah delapan pemain terbaik yang seharusnya tidak dilepas oleh Inter.


8. Philippe Coutinho

Philippe Coutinho termasuk dalam salah satu sosok yang tidak dimanfaatkan Inter dengan maksimal.
Philippe Coutinho saat bermain dengan Inter. / Giuseppe Bellini/Getty Images

Berposisi sebagai gelandang serang, Philippe Coutinho bergabung dengan Inter dari Vasco da Gama pada 2008. Inter menjadi klub pertama yang dibela Coutinho di tingkat senior. Coutinho berada di Nerazzurri hingga 2013, dan sempat dipinjamkan ke Vasco da Gama dan Espanyol.

Coutinho kemudian dilepas ke Liverpool pada Januari 2013. Coutinho berkembang menjadi salah satu pemain penting The Reds hingga Januari 2018, sebelum dilepas ke Barcelona. Coutinho sempat dipinjamkan ke Bayern Munchen pada musim 2019/20, dan kini masih berada di Camp Nou.


7. Leonardo Bonucci

Leonardo Bonucci
Inter menjadi salah satu klub awal dalam karier Leonardo Bonucci. / Jonathan Moscrop/Getty Images

Berposisi sebagai bek tengah, Leonardo Bonucci bergabung dengan Inter dari Viterbese pada 2005 dengan status pinjaman. Nerazzurri memberi kontrak permanen pada 2006.

Bonucci dipinjamkan ke Treviso dan Pisa, sebelum hengkang secara permanen pada 2009 ke Genoa, dan kemudian Bari.

Bonucci berkembang dengan signifikan di Bari, faktor yang membuatnya direkrut Juventus pada 2010. Pemain asal Italia itu berhasil menjadi pilar hingga 2017, dan sempat membela Milan selama satu tahun sebelum kembali ke Juve pada 2018 dan masih berada di Turin hingga kini.


6. Andrea Pirlo

Andrea Pirlo mencatatkan 40 laga di seluruh kompetisi dengan Nerazzurri.
Andrea Pirlo saat bermain dengan Inter. / Stuart Franklin/Getty Images

Berposisi sebagai gelandang, Andrea Pirlo bergabung dengan Inter dari Brescia pada musim panas 1998. Pemain asal Italia itu mendapat sorotan tinggi pada beberapa musim awalnya di tingkat senior.

Pirlo sempat dipinjamkan ke Reggina dan Brescia, sebelum hengkang ke Milan secara permanen pada 2001. Pirlo bermain dengan Rossoneri selama sepuluh tahun, kemudian melanjutkan kariernya di Juventus hingga 2015. Pirlo menutup kariernya di tingkat senior dengan New York City.

Kini mantan pemain Timnas Italia itu memegang posisi sebagai pelatih utama Juventus.


5. Clarence Seedorf

Clarence Seedorf saat bermain untuk Inter.
Clarence Seedorf (kanan) membela Inter selama dua tahun. / Grazia Neri/Getty Images

Berposisi sebagai gelandang, Clarence Seedorf bergabung dengan Inter dari Real Madrid pada musim dingin 2000. Seedorf bermain dengan Nerazzurri selama dua tahun.

Seedorf pindah ke Milan pada 2002, dalam kesepakatan yang melibatkan pertukaran Francesco Coco. Pemain Timnas Belanda itu melanjutkan kariernya dengan Rossoneri hingga 2012 dan menjadi legenda dengan klub rival sekota Inter.

Seedorf menutup kariernya di tingkat senior dengan Botafogo hingga 2014. Seedorf melanjutkan kariernya sebagai pelatih dengan Milan (2014), Shenzhen (2016), Deportivo La Coruna (2018), dan Timnas Kamerun (2018/19).


4. Matthias Sammer

Matthias Sammer hanya bertahan selama satu tahun dengan Inter.
Matthias Sammer saat bermain di Inter / Alessandro Sabattini/Getty Images

Berposisi sebagai gelandang bertahan yang dapat bermain menjadi bek tengah, Matthias Sammer bergabung dengan Inter dari Stuttgart pada 1992. Meskipun datang dengan membawa kesuksesan tinggi dari Jerman, Sammer tidak dapat beradaptasi dengan kehidupan di Italia.

Sammer kembali ke Jerman untuk bergabung dengan Borussia Dortmund pada 1993, dan menjalani karier selama lima tahun sebelum menutupnya dengan kesuksesan bersama Die Borussen.


3. Dennis Bergkamp

Dennis Bergkamp hanya bertahan selama dua tahun di San Siro.
Bakat Dennis Bergkamp membuatnya direkrut Inter pada 1995. / VI-Images/Getty Images

Berposisi sebagai penyerang, Dennis Bergkamp bergabung dengan Inter dari Ajax pada musim dingin 1993. Bakat tinggi yang dimiliki Bergkamp sempat membuatnya dipantau berbagai klub besar, namun ia memutuskan untuk bergabung dengan Nerazzurri.

Pemain asal Belanda itu hanya bertahan selama dua tahun. Kedatangan Massimo Moratti sebagai Presiden baru serta rekrutmen Maurizio Ganz menjadi pemicu bagi Bergkamp untuk hengkang.

Arsenal merekrut Bergkamp pada 1995, dan ia sukses menjadi legenda The Gunners hingga kariernya berakhir pada 2006.


2. Diego Simeone

Diego Simeone tampil dalam 84 laga dengan Inter.
Diego Simeone membela Inter selama dua tahun. / Getty Images/Getty Images

Berposisi sebagai gelandang, Diego Simeone bergabung dengan Inter dari Atletico Madrid pada 1997. Simeone mendapat kesuksesan yang cukup tinggi dengan Nerazzurri dalam dua tahun kariernya di San Siro.

Simeone pindah ke Lazio pada 1999 setelah klub ibu kota Italia itu memulai rekrutmen besar yang dipimpin Sven Goran Eriksson di tim utama. Simeone melanjutkan kariernya di Atletico Madrid (2003/05) dan menutupnya di Racing Club pada 2006.

Saat ini mantan pemain Timnas Argentina itu menjabat sebagai pelatih utama Atletico Madrid.


1. Roberto Carlos

Roberto Carlos hanya bertahan di Inter selama satu musim.
Permasalahan penempatan posisi membuat Roberto Carlos hengkang ke Real Madrid. / Stu Forster/Getty Images

Berposisi sebagai bek kiri, Roberto Carlos bergabung dengan Inter dari Palmeiras pada 1995. Bakat tinggi yang dimiliki oleh pemain asal Brasil itu tidak dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh Roy Hodgson yang saat itu menjabat sebagai pelatih utama.

Roberto Carlos tidak ingin ditempatkan sebagai penyerang, faktor yang membuat Inter melepasnya ke Real Madrid pada 1996. Roberto Carlos bermain dengan Los Blancos hingga 2007, sebelum melanjutkan kariernya dengan Fenerbahce (2007-09), Corinthians (2010/11), Anzhi (2011/12), dan menutupnya di Delhi Dynamos (2015).