Pemerintah Arab Saudi Siap Dukung Potensi Akuisisi Liverpool dan Manchester United

Manchester United v Liverpool FC - Premier League
Manchester United v Liverpool FC - Premier League / Michael Regan/GettyImages
facebooktwitterreddit

Transisi yang signifikan berpotensi terjadi di papan atas sepak bola Liga Inggris dalam beberapa waktu mendatang. Dua raksasa sepak bola Inggris, Liverpool dan Manchester United, mengumumkan keterbukaan untuk mendatangkan investor baru, dalam bentuk saham minoritas maupun akuisisi mayoritas.

Liverpool dan Manchester United dimiliki oleh pengusaha Amerika Serikat. Keputusan keduanya menyatakan keterbukaan terhadap investasi dalam rentang waktu yang relatif singkat bukan hal yang mengejutkan. Terkait Man United, kami sudah membahasnya dalam artikel berikut ini.

Mengapa Keluarga Glazer Siap Melepas Kepemilikan di Manchester United

Mengapa FSG Dapat Melepas Kepemilikan di Liverpool

Investasi dari Kerajaan Arab Saudi menjadi salah satu aspek yang diberitakan dalam beberapa waktu terakhir. Secara langsung, Kerajaan Arab Saudi tidak dapat melakukannya mengingat PIF (Lembaga investasi kerajaan Arab Saudi) sudah memiliki Newcastle United. Namun pemerintah kerajaan itu menyatakan potensi untuk mendukung perusahaan dari Kerajaan Arab Saudi untuk melakukan investasi.

“Saya harap investasi itu dapat terjadi, dan apabila jumlah investor dan berbagai faktor lainnya memungkinkan, serta apabila potensi bisnisnya memuaskan. Maka sektor privat dapat masuk, atau beberapa perusahaan, dari Kerajaan ini. Liga Inggris adalah kompetisi terbaik di dunia.

“Semua orang menonton Liga Inggris. Ini adalah kompetisi dengan jumlah penonton tertinggi dan ada banyak suporter dari tim-tim yang berlaga di sana dalam Kerajaan ini. Jadi potensi investasi dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak,” ucap Menteri Olahraga Arab Saudi, Pangeran Abdulaziz bin Turki Al-Faisal, kepada Sky News.

Potensi investasi ke Liverpool dan Manchester United nampak akan membutuhkan waktu yang lama. Proses akuisisi Chelsea tidak dapat digunakan sebagai gambaran untuk mengetahui waktu yang dibutuhkan dalam proses akuisisi bagi entitas bisnis olahraga yang tidak berada dalam kondisi genting.