11 Penampilan Terburuk Manchester United di Liga Champions

  • Manchester United empat kali lolos ke putaran final dan menjadi juara Liga Champions sebanyak dua kali.
  • The Red Devils sempat kesulitan di Eropa pada era 1990 an
  • Man United beberapa kali tampil buruk di kompetisi Liga Champions
Manchester United tersingkir dari Liga Champions usai kalah dari Bayern Munchen
Manchester United tersingkir dari Liga Champions usai kalah dari Bayern Munchen / Richard Sellers/Allstar/GettyImages
facebooktwitterreddit

Dua tokoh penting Manchester United, Sir Matt Busby dan Alex Ferguson, memiliki sifat disiplin, kemampuan beradaptasi yang luar biasa, dan ketertarikan yang kuat terhadap kompetisi tingkat Eropa.

Paddy Crerand, yang menjuarai Piala Eropa 1968 di bawah asuhan Busby, menyatakan: "Dia terobsesi dengan Eropa dan semua pemain sadar akan hal itu. Kami tetap ingin memenanginya karena kami ingin menjadi tim terbaik, hal itu membuat kami semakin bersemangat."

"Sir Alex Ferguson berhasil dua kali mempersembahkan trofi Liga Champions, namun pensiun dengan perasaan kecewa: "Kami seharusnya bisa memenangkannya lebih banyak lagi."

Sayang, kini kenyataan berbalik 180 derajat, perjalanan Manchester United di kompetisi Liga Champions harus terhenti di babak fase grup usai mereka takluk dari Bayern Munchen dan menempati posisi terbawah klasemen akhir grup A.

Kali ini 90MiN Indonesia akan mencoba untuk merangkum 11 penampilan terburuk MU di kompetisi Liga Champions.


11. Musim 2012/13

Alex Ferguson
Sir Alex Ferguson / Michael Regan/GettyImages

Tersingkir di babak: 16 besar

Catatan Pertandingan: tampil 8 kali, menang 4 kali, imbang 1 kali, kalah 3 kali

Harapan untuk mengakhiri era Sir Alex Ferguson dengan satu gelar tambahan di kompetisi Liga Champions batal terwujud usai mereka harus mengakui keunggulan Real Madrid di babak 16 besar.

Cristiano Ronaldo yang sebelumnya menjadi ikon Manchester United menjadi mimpi buruk bagi mantan timnya, namun wasit pemimpin pertandingan, Cuneyt Cakir juga dianggap keliru usai memberikan kartu merah pada Luis Nani.

Kekalahan ini membuat Sir Alex sangat marah, bahkan dia juga sampai enggan melakukan sesi wawancara dengan media. Pelatih Real Madrid kala itu, Jose Mourinho langsung memberikan komentar yang cukup mengejutkan, menurutnya, tim yang tampil lebih baik dalam laga ini malah menelan kekalahan.


10. Musim 2004/05

Wayne Rooney, Andrea Pirlo
Wayne Rooney di pertandingan Man United vs AC Milan / Etsuo Hara/GettyImages

Tersingkir di babak: 16 besar
Catatan Pertandingan: tampil 8 kali, menang 3 kali, imbang 2 kali, kalah 3 kali.

Manchester United yang di pertemuan pertama sukses mengalahkan Fenerbahce dengan skor telak 6-2 secara tak terduga harus mengakui keunggulan klub asal Turki itu dengan skor 3-0. Tuncay Sanli menorehkan hattrick ke gawang Tim Howard.

Kekalahan ini membuat MU menempati posisi dua klasemen akhir grup, satu tingkat di bawah Lyon. Langkah The Red Devils pun terhenti di babak 16 besar usai mereka takluk dari AC Milan.


9. Musim 2021/22

Joao Felix, Raphael Varane
Manchester Unied vs Atletico Madrid / Soccrates Images/GettyImages

Tersingkir di babak: 16 besar
Catatan Pertandingan: tampil 8 kali, menang 3 kali, imbang 3 kali, kalah 2 kali.

Kali ini di musim 2021/22 perjalanan Manchester United kembali terhenti di babak 16 besar, kehadiran Cristiano Ronaldo tak bisa membantu timnya melangkah jauh, meski pemain berpaspor Portugal itu mengoleksi enam gol di Liga Champions.

The Red Devils akhirnya tersingkir usai kalah dengan agregat 2-1 dari Atletico Madrid.


8. Musim 2017/18

Sevilla FC v Manchester United - UEFA Europa League
Manchesster United saat takluk dari Sevilla / Anadolu/GettyImages

Tersingkir di babak: 16 besar
Catatan Pertandingan: tampil 8 kali, menang 5 kali, imbang 1 kali, kalah 2 kali.

Jose Mourinho mengatakan bahwa menutup musim di posisi dua di tahun 2018 adalah "pencapaian terbesar" dalam karir manajerialnya yang sarat akan trofi, sayang magis Mourinho saat itu tak berlaku di Eropa.

Setelah menempati posisi teratas di klasemen akhir babak fase grup bersama Basel, CSKA Moscow dan Benfica, United menunjukkan penampilan yang membosankan di babak 16 besar.

Berhadapan dengan Sevilla, United bermain imbang tanpa gol di Spanyol, namun di leg kedua, mereka takluk 2-1 dan akhirnya tersingkir.


7. Musim 1993/94

Tersingkir di babak: putaran dua
Catatan Pertandingan: tampil 4 kali, menang 2 kali, imbang 2 kali.

Pengalaman pertama Manchester United di kompetisi klub utama Eropa sejak 1968 berakhir setelah mereka tampil dalam empat pertandingan.

Sebelum babak penyisihan grup diperkenalkan, MU tersingkir di babak kedua karena gol tandang setelah gagal mencetak gol melawan Galatasaray di Istanbul.


6. Musim 2011/12

Wayne Rooney, Rio Ferdinand, Patrice Evra
Manchester United saat kalah dari FC Basel / Jamie McDonald/GettyImages

Tersingkir di babak: fase grup.
Catatan Pertandingan: tampil 6 kali, menang 2 kali, imbang 3 kali, kalah 1 kali.

"Apakah kalian serius?" ujar Ferguson saat ditanya alasan mengapa Manchester United kesulitan di kompetisi Liga Champions musim 2011/12. "Kami tidak kesulitan dan tidak berada dalam krisis."

Manchester United akhirnya tersingkir di babak fase grup usai secara tak terduga takluk dari FC Basel. Sebagao tambahan informasi, tersingkirnya MU di babak fase grup jadi yang ketiga dalam kurun waktu 17 tahun.


5. Musim 1994/95

Manchester United Manager Alex Ferguson and coach Brian Kidd
Sir Alex Ferguson / Mark Thompson/GettyImages

Tersingkir di babak: fase grup.
Catatan Pertandingan: tampil 6 kali, menang 2 kali, imbang 2 kali, kalah 2 kali.

Meski mendominasi kompetisi Liga Inggris, perjalanan Man United di Eropa tak selamanya mulus, hal ini diakibatkan oleh adanya batasan soal pemain non Inggris, saat itu klub hanya diperbolehkan memiliki tiga pemain asing.

Roy Keane dan Denis Irwin nyaris selalu diturunkan dalam setiap pertandingan, sayang, langkah MU di Eropa pada musim 1994/95 harus terhenti usai mereka kalah dari Barcelona dengan skor 4-0.


4. Musim 2015/16

Louis van Gaal
Louis van Gaal / Mike Hewitt/GettyImages

Tersingkir di babak: fase grup.
Catatan Pertandingan: tampil 6 kali, menang 2 kali, imbang 2 kali, kalah 2 kali.

Di musim 2015/16, langkah Man Unietd di Liga Champions juga terhenti di babak fase grup. Di partai terakhir, mereka takluk dari klub Jerman, Wolfsburg.

Sebelumnya, MU juga menelan kekalahan dari PSV, kekalahan tersebut diwarnai dengan cedera patah kaki yang dialami Luke Shaw.


3. Musim 2020/21

Harry Maguire, Demba Ba
Istanbul Basaksehir vs Manchester United / Burak Kara/GettyImages

Tersingkir di babak: fase grup.
Catatan Pertandingan: tampil 6 kali, menang 3 kali, imbang 0 kali, kalah 3 kali.

Manchester United gagal tampil maksimal di Liga Champions musim 2020/21, mereka kalah dari PSG, RB Leipzig dan terakhir Istanbul Basaksehir.

Skuad asuhan Ole Gunnar Solksjaer akhirnya tersingkir usai di laga terakhir kalah 3-2 dari RB Leipzig.


2. Musim 2005/06

Cristiano Ronaldo, Nuno Gomes
Benfica vs Manchester United / Etsuo Hara/GettyImages

Tersingkir di babak: fase grup.
Catatan Pertandingan: tampil 6 kali, menang 1 kali, imbang 3 kali, kalah 2 kali.

Manchester United memang masih mendominasi di Liga Inggris, namun hal berbeda terjadi saat mereka berlaga di Liga Champions.

Skuad Sir Alex hanya mampu mencetak tiga gol di sepanjang kompetisi. Mereka akhirnya dipastikan tersingkir usai di partai pamungkas takluk dari Benfica.


1. Musim 2023/24

Bruno Fernandes
Bruno Fernandes pasca MU kalah dari Bayern Munchen / Shaun Botterill/GettyImages

Tersingkir di babak: fase grup.
Catatan Pertandingan: tampil 6 kali, menang 1 kali, imbang 1 kali, kalah 4 kali.

Performa MU di Liga Champions musim 2023/24 sepertinya layak disebut sebagai yang terburuk, terlebih jika melihat bagaimana perjalanan Bruno Fernandes dkk.

Mereka menelan empat kekalahan, dan hanya satu kali menang. Terakhir, skuad asuhan Erik ten Hag dipastikan tersingkir usai kalah 0-1 dari Bayern Munchen di hadapan pendukung sendiri.

Meski Ten Hag kemudian mengakui bahwa dirinya tak menyesali kegagalan The Red Devils di Liga Champions, sepertinya masih banyak hal yang perlu diperbaiki oleh pelatih asal Belanda tersebut.