Pep Guardiola Akui Manchester City Akan Kesulitan dalam Sisa Kompetisi Liga Inggris

Pep Guardiola / Manchester City
Pep Guardiola / Manchester City / Pool/Getty Images
facebooktwitterreddit

Manchester City berhasil lolos ke babak semifinal Piala FA 2019/20. Kemenangan dengan skor 2-0 atas Newcastle United di St. James' Park memastikan Man City akan menjalani pertandingan penting di Wembley Stadium kontra Arsenal pada Minggu (19/7).

Man City berpeluang menambah koleksi titel domestik yang mereka raih pada musim 2019/20 setelah sudah mendapatkan gelar juara Piala Liga. Gol dari Kevin De Bruyne dan Raheem Sterling memastikan dominasi yang ditunjukkan oleh tim tamu sepanjang berlangsungnya pertandingan berakhir manis pada penghujung laga.

Selain kompetisi Piala FA, Aymeric Laporte dan rekan-rekannya juga masih berpartisipasi dalam kompetisi Liga Champions. City memiliki keunggulan 2-1 atas Real Madrid yang diraih di Santiago Bernabeu dalam pertandingan babak 16 besar. Man City dianggap sebagai salah satu tim yang menjadi unggulan untuk mendapatkan gelar juara Liga Champions musim ini.

City sudah tidak memiliki kesempatan untuk meraih kesuksesan dalam ajang Liga Inggris. Jarak 23 poin dari Liverpool dengan sisa tujuh pertandingan membuat tim asuhan Jurgen Klopp itu sudah tidak dapat dikejar. Meskipun saat ini cukup aman di peringkat kedua, Pep Guardiola selaku manajer City mengatakan bahwa timnya dapat kembali mengalami penurunan performa dalam sisa kompetisi tersebut.

"Setelah mendapatkan kekalahan kontra Chelsea, tentu kami akan kesulitan untuk fokus dalam sisa kompetisi Liga Inggris. Kami hanya memiliki tujuan untuk lolos ke Liga Champions musim depan, dan kami dapat meraihnya dengan dua kemenangan. Kondisi cukup positif dengan sisa kompetisi Piala FA dan Liga Champions," ujar Pep Guardiola dalam wawancara yang dikutip dari Evening Standard.

Terkait kemenangan yang diraih atas The Magpies, Guardiola mengatakan bahwa ia merasa puas atas hasil tersebut. Guardiola mengakui bahwa tidak mudah untuk menembus pertahanan lawan yang menggunakan garis pertahanan yang dianggapnya sangat rendah sepanjang berlangsungnya pertandingan.