Pep Guardiola Akui Manchester City Kesulitan Akibat Permasalahan Striker
Oleh Dananjaya WP
Manchester City mendapat ekspektasi tinggi di Liga Inggris dan Liga Champions dalam beberapa musim terakhir. Pengeluaran yang tinggi dianggap membuat klub yang bermarkas di Etihad Stadium itu menjadi unggulan dari setiap kompetisi yang mereka ikuti. Dominasi di tingkat domestik sudah berhasil dicapai, namun titel di tingkat kontinental belum dapat diraih.
City berhasil mencapai final Liga Champions pada musim 2020/21, tetapi dikalahkan oleh Chelsea. Kedua tim itu akan kembali berhadapan dalam lanjutan Liga Inggris pada Sabtu (25/9). Pertandingan ini dipandang sebagai momen yang penting dalam perebutan gelar juara musim ini.
Walau merekrut Jack Grealish dengan biaya 100 juta Paun, Manchester City mendapat sorotan terkait kesulitan mencetak gol. Pep Guardiola selaku manajer mengakui timnya merasakan kesulitan ini. Guardiola mengatakan timnya kekurangan opsi penyerang murni untuk mengisi bagian tengah dari lini depan.
“Tentu penyerang seperti Harry Kane dapat menjadi pembeda. Penyerang memiliki tugas yang jelas. Kami tidak memiliki pemain seperti itu, berbeda dengan Chelsea, Manchester United, Tottenham Hotspur, atau tim lainnya. Kami tidak memiliki pemain yang dapat mencetak 25 gol, jadi perjuangan tim harus ditekankan,” ucap Pep Guardiola dikutip dari Guardian.
Manchester City dikaitkan dengan Harry Kane sepanjang bursa transfer musim panas lalu. Minat ini dikonfirmasi langsung oleh Guardiola. Tetapi Tottenham menegaskan bahwa mereka tidak akan melepas Kane apabila mendapat tawaran yang sesuai dengan valuasi yang sudah mereka tetapkan.
Kegagalan merekrut Kane memberi beban kepada Gabriel Jesus. Guardiola mengatakan pemain asal Brasil itu lebih gemar bermain di sisi sayap dibandingkan mempertahankan posisi tengah saat menjalani fase serangan.