Pep Guardiola Tidak Peduli dengan Situasi Kontraknya di Manchester City
Oleh Dananjaya WP
Manchester City menunjuk Pep Guardiola sebagai manajer pada 2016 untuk menggantikan posisi Manuel Pellegrini. Guardiola didatangkan dengan harapan untuk meningkatkan kesuksesan Man City di kompetisi tingkat Eropa.
Sejauh ini, Guardiola sudah berhasil memberikan dua titel Liga Inggris, Piala Liga, dan Community Shield, serta satu Piala FA. Klub yang bermarkas di Etihad Stadium itu masih belum dapat memperoleh titel Liga Champions meskipun sudah menghabiskan biaya yang tinggi untuk mendatangkan berbagai pemain baru.
Kegagalan Man City mendapatkan tiga titel Liga Inggris secara beruntun memberikan sorotan terhadap masa depan Guardiola di Etihad Stadium. City tertinggal 23 poin dari Liverpool dengan sisa tujuh pertandingan. Bagi Liverpool, jarak tersebut tidak hanya mengakhiri puasa gelar mereka selama 30 tahun, tetapi juga menjadi rekor terkait tim yang berhasil mendapatkan gelar juara tercepat dalam satu musim.
Penurunan performa yang signifikan itu membuat Guardiola dikabarkan dapat meninggalkan Etihad Stadium. Rekam jejak kepelatihan Guardiola juga dianggap membuatnya tidak dapat bertahan lebih lama dengan City. Walau demikian, sang pelatih hanya memikirkan perjalanan timnya dalam kompetisi Piala FA yang akan segera dihadapi.
"Saya merasa bersemangat dengan bagian musim yang kami jalani saat ini, dan pertandingan-pertandingan berikutnya. Setelah itu dilalui, kita akan melihat apa yang akan terjadi. Tentu saya bersemangat berada di klub ini, terus berusaha melakukan yang terbaik. Saya tidak ingin memikirkan terlalu jauh terkait apa yang dapat terjadi di masa depan," ujar Pep Guardiola dalam konferensi pers yang dikutip dari Goal.
Selain berpartisipasi dalam kompetisi Piala FA, Man City juga masih berada dalam ajang Liga Champions. Kemenangan 2-1 atas Real Madrid di Santiago Bernabeu dianggap membuat Kevin De Bruyne dan rekan-rekannya berpeluang besar lolos ke babak perempat final, dan menjadi salah satu unggulan juara.