Permintaan Tunda Pertandingan Ditolak Premier League, Tuchel Murka
Oleh Amanda Amelia
COVID-19 masih menjadi permasalahan yang dihadapi oleh banyak negara di seluruh dunia, munculnya varian baru, Omicron membuat kasus di Inggris kembali mengalami peningkatan yang signifikan dalam beberapa pekan terakhir.
Klub-klub Liga Inggris juga melaporkan sejumlah kasus positif di dalam skuad, sebelumnya Tottenham Hotspur memiliki enam kasus positif, Manchester United mencatatkan 13 kasus--hal tersebut kemudian membuat pertandingan melawan Brentford dan kemudian Brighton and Hove Albion ditunda.
Hal serupa kini dialami Chelsea, sebelumnya jelang pertandingan vs Everton pada Jumat (17/12) dini hari WIB, empat pemain mereka yakni Ben Chilwell, Callum Hudson-Odoi, Timo Werner, dan Romelu Lukaku dinyatakan positif COVID-19.
Keadaan di dalam skuad The Blues bertambah buruk usai dua pemain mereka juga dinyatakan positif COVID-19 pada tes yang dilakukan pada Sabtu (18/12), di tes terakhir sebelum pertandingan vs Wolves, Minggu (19/12), satu pemain lain juga dinyatakan terpapar COVID-19, total ada tujuh kasus positif corona di dalam tim.
Pihak klub kemudian mengajukan penundaan pertandingan vs Wolves pada Premier League, namun hal tersebut ditolak. Akhirnya mereka tetap bermain dan membawa pulang satu poin usai bermain imbang tanpa gol.
Setelah sebelumnya dewan klub mengaku cukup kecewa dengan penolakan Premier League, hal yang sama juga disampaikan Thomas Tuchel, pelatih asal Jerman tersebut bahkan mengakui bahwa dirinya sangat marah dan sama sekali tidak memahami mengapa Premier League menolak untuk menuda pertandingan vs Wolves.
"Kami benar-benar kesulitan mempersiapkan tim karena dalam beberapa hari terakhir selalu ada kasus positif COVID-19 di dalam skuad. Para pemain juga berada dalam kendaraan yang sama selama tiga jam dan kemudian makan malam bersama. Setelah itu Jorginho juga dinyatakan terpapar COVID-19, orang-orang sangat khawatir karena mereka berada dalam satu bus dan sempat makan malam bersama," ujar Tuchel seperti dilansir Guardian.
"Situasi semacam itu dianggap belum layak untuk bisa menunda pertandingan dan kami harus tetap bermain, tetapi tentu saja Anda tidak bisa meminta pemain untuk fokus 100 persen. Pukul 8.30 pagi, para pemain sudah harus bangun untuk kembali melakukan tes COVID-19," lanjutnya.
"Ini bukanlah situasi yang aman. Kita terus membahas soal melindungi pemain dan lingkungan, tetapi kenyataannya sangatlah tidak aman. Saya takkan terkejut jika di tes berikutnya ada pemain yang kembali dinyatakan positif. Bagaimana hal tersebut bisa berhenti jika kami terus berada dalam bus dan makan malam bersama seperti tidak terjadi apa-apa?" urai pelatih berusia 48 tahun itu.
Kasus COVID-19 memang kembali meningkat di Inggris, berdasarkan data yang terkumpul, negara yang dipimpin Ratu Elizabeth II itu mencatatkan 82.886 kasus baru pada tanggal 19 Desember 2021, bahkan di pekan ke-18 Liga Inggris sudah ada enam pertandingan yang resmi ditunda.