Piala Dunia U20 2023: Erick Thohir Mendapat Instruksi dari Jokowi Setelah Turnamen Batal
Oleh Redaksi 90min
Indonesia dipastikan batal menggelar Piala Dunia U20 2023. Turnamen internasional itu seharusnya diadakan di tanah air pada Mei hingga Juni 2023. Namun penolakan terhadap Timnas Israel dari Gubernur Bali dan Jawa Tengah mengiringi penolakan dari berbagai bagian masyarakat Indonesia.
Pada akhirnya FIFA (Asosiasi Sepak Bola Dunia) mengambil keputusan untuk membatalkan keberlangsungan turnamen itu di Indonesia. Berdasarkan pernyataan dari FIFA, terdapat peluang bagi Indonesia untuk mendapatkan sanksi akibat kegagalan untuk menyelenggarakan turnamen itu – yang diumumkan hanya dua bulan sebelum turnamen itu dimulai.
Keputusan yang diambil FIFA mengundang pro kontra dari berbagai pihak. Reaksi yang patut disorot adalah kejutan yang disampaikan oleh berbagai politisi yang sebelumnya menolak kehadiran Timnas Israel – tetapi seakan tidak menyangka bahwa penolakan itu dapat membuat status Indonesia sebagai tuan rumah dicabut.
- Piala Dunia U20 2023: Indonesia Resmi Batal Menjadi Tuan Rumah
- Piala Dunia U20 2023: Mengapa Indonesia Batal Menjadi Tuan Rumah?
- Piala Dunia U20 2023: Wakil Ketua PSSI Sebut Pembatalan Bukan Terkait Tragedi Kanjuruhan
Ketua PSSI, Erick Thohir, telah kembali ke Indonesia setelah mengadakan pertemuan dengan Presiden FIFA, Gianni Infantino, di Qatar. Erick Thohir kemudian bertemu dengan Presiden Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) yang memberikan instruksi kepada sosok yang belum lama ini terpilih menjadi Ketua PSSI baru tersebut.
“Saya sudah bertemu dengan Bapak Presiden melaporkan secara detail hasil pertemuan dengan Presiden FIFA di Doha (Qatar) kemarin. Saya membawa surat dari Presiden FIFA, yang saya berikan langsung kepada Bapak Presiden. Setelah membaca surat itu, Bapak Presiden memberikan dua instruksi.
“Instruksi pertama adalah segera membuat peta biru transformasi sepak bola Indonesia seperti yang disampaikan saat saya baru menjadi Ketua PSSI bersama para ExCo yang hadir. Ini ditekankan harus segera selesai dan segera disampaikan kepada Presiden FIFA.
“Kembali membuka pembicaraan dengan FIFA untuk kita tetap menjadi bagian dari keluarga besar FIFA, yang kita tahu FIFA punya 216 anggota dari segala negara, salah satunya Indonesia. Sehingga bisa diartikan bahwa Presiden tidak mau kita terkucilkan dari peta sepak bola dunia. Saya akan berusaha keras memastikan transformasi sepak bola Indonesia ini terjadi, bukan wacana,” ucap Erick Thohir dikutip dari CNN Indonesia.
Erick Thohir juga menegaskan bahwa ia akan berusaha keras untuk membuat Indonesia terhindar dari potensi sanksi. FIFA memang menyatakan bahwa sanksi dapat diberikan kepada Indonesia – sekaligus menegaskan akan tetap memberi dukungan untuk melakukan transformasi setelah Tragedi Kanjuruhan terjadi pada Oktober 2022.
Selain adanya potensi sanksi dari FIFA, Indonesia juga berpeluang gagal atau dikucilkan ketika berusaha mengajukan tawaran untuk menjadi tuan rumah atau penyelenggara dari berbagai kegiatan tingkat internasional.