Preview Bayern Munchen Musim 2020/21: Tugas Berat Mempertahankan Dominasi
Oleh Nanda Febriana
Bayern Munchen menyapu tiga gelar pada musim 2019/20 dengan trofi Liga Champions sebagai puncak kesuksesan mereka. Pasukan Hans-Dieter Flick tampil sangat memukau sepanjang fase gugur sebelum menaklukkan Paris Saint-Germain 1-0 di babak final.
Untuk musim 2020/21 Bayern Munchen diprediksi masih akan menguasai arena Bundesliga dan mampu berbicara banyak di kancah Liga Champions dan masih layak difavoritkan sebagai juara.
Berikut adalah pratinjau Bayern Munchen untuk musim 2020/21.
6. Ekspektasi
Bayern Munchen menguasai Bundesliga dalam delapan musim terakhir dan sepertinya dominasi tersebut bakal terus berlanjut dengan kedalaman skuat serta mental juara yang mereka miliki saat ini.
Untuk kompetisi Liga Champions, Bayern pun bahkan masih bisa dibilang menjadi tim terkuat saat start musim 2020/21 bergulir. Mengingat beberapa klub besar saat ini akan dilatih oleh pelatih baru, seperti Juventus (Andrea Pirlo) dan Barcelona (Ronald Koeman), kans Bayern untuk meraih trofi Big Ear di musim 2020/21 cukup besar.
5. Dampak Pemain Baru
Nama Leroy Sane dan Alexander Nubel sejauh ini menjadi dua nama yang diprediksi akan memberikan pengaruh tertentu di skuat Bayern. Leroy Sane bisa menjadi pesaing kuat bagi Kingsley Coman dan Serge Gnabry. Namun memiliki tiga winger fleksibel seperti Sane, Coman, dan Gnabry tentu akan menjadi sesuatu yang menguntungkan bagi Bayern.
Sementara kiper Nubel diharapkan bisa mengisi posisi kiper utama di sejumlah pertandingan piala domestik dan mungkin beberapa pertandingan Liga Champions dan Bundesliga. Kehadiran kiper muda tersebut akan memunculkan semangat kompetisi bagi Manuel Neuer yang saat ini masih menjabat sebagai kiper utama tim.
4. Potensi Formasi yang Digunakan
Memiliki kedalaman skuat yang sangat bagus menjadi senjata Bayern musim 2020/21. Jika Thiago Alcantara pergi masih ada Corentin Tolisso yang tampak mulai siap menjadi pemain utama Bayern setelah masalah cedera ACL-nya terselesaikan.
Menggunakan formasi 4-2-3-1 tampaknya masih akan menjad andalan Hansi Flick, dengan posisi striker masih akan diisi oleh Robert Lewandowski yang ditopang Thomas Muller. Sementara posisi empat bek masih belum akan menjauh dari nama-nama seperti Alphonso Davies, David Alaba, Jerome Boateng, dan Joshua Kimmisch.
3. Kelemahan Tim
Meski belum bisa dipastikan apakah sang pemain akan meninggalkan Allianz Arena, kepergian Thiago Alcantara seharusnya sudah diantisipasi oleh manajemen Bayern mengingat sang pemain sudah lama menunjukkan niatnya untuk hengkang.
Ditinggal pemain sekelas Thiago Alcantara bukanlah sebuah hal yang mudah karena tak banyak pemain yang bisa menyamai level permainan gelandang Spanyol tersebut. Entah Bayern akan mendatangkan pemain baru atau memanfaatkan Tolisso untuk menambal kepergian Thiago, lini tengah Bayern akan menjadi satu titik yang layak diperhatikan perkembangannya musim 2020/21.
2. Pemain Kunci
Untuk menjadi sekuat Bayern, sebuah tim mungkin harus memiliki setidaknya tujuh hingga delapan pemain yang bermain konsisten dalam level tinggi sepanjang musim. Jadi, pemain kunci Bayern bisa disematkan pada banyak nama, tak hanya striker seperti Lewandowski saja.
Nama-nama di lini pertahanan seperti Joshua Kimmich, Alphonso Davies, dan Manuel Neuer telah menunjukkan kontribusi yang tak kalah penting di musim 2019/20 dan kontribusi mereka sepertinya masih akan berlanjut hingga musim depan.
1. Taktik Hansi Flick
Jerman sepertinya tidak pernah berhenti memproduksi pelatih-pelatih andal dan nama Hansi Flick menjadi nama terbaru yang membuktikan kapasitas seorang juru taktik asal Jerman.
Meski awalnya hanya ditunjuk menjadi pelatih sementara untuk menggantikan Niko Kovac pada bulan November 2019, Flick tak butuh waktu lama untuk mengembalikan gairah Bayern Munchen.
Kolektivitas menjadi elemen kuat dalam permainan Bayern musim 2019/20 di bawah Flick. Memiliki pemain sayap yang agresif ditambah playmaker jempolan sekelas Thiago Alcantara membuat Bayern seperti tak punya celah sama sekali untuk dikoyak lawan. Permainan umpan mereka begitu rapi hingga sulit untuk diputus dan mematikan di sepertiga akhir lapangan.
Formasi 4-2-3-1 mungkin masih akan menjadi favorit untuk Flick, menambahkan Sane ke dalam timnya menunjukkan bahwa sang pelatih akan meneruskan pola serangan memanfaatkan lebar lapangan.