Runar Alex Runarsson: 5 Hal yang Perlu Diketahui Mengenai Kiper Baru Arsenal Ini
Oleh Dananjaya WP
Arsenal resmi mendatangkan Runar Alex Runarsson untuk menggantikan Emiliano Martinez. Runarsson juga akan mendapatkan status serupa apabila melanjutkan kariernya di Emirates Stadium.
Berikut adalah lima hal yang patut diketahui mengenai kiper baru Arsenal ini.
1. Berada di dalam Keluarga yang Tidak Asing dengan Sepakbola
Runar Alex adalah anak dari Runar Kristinsson. Kristinsson menjalani karier di Islandia, Swedia, Norwegia, dan Belgia dalam karier profesional yang berlangsung selama lebih dari 20 tahun. Kristinsson berposisi sebagai gelandang, dan masih menjadi pemegang catatan penampilan terbanyak di Timnas Islandia (104 laga).
2. Mengawali Karier Sebagai Gelandang
Runar Alex mengawali kariernya di tingkat akademi di posisi yang sama dengan ayahnya, yaitu sebagai gelandang. Namun permasalahan usus buntu membuatnya kehilangan tenaga yang signifikan untuk berlari di tengah lapangan. Momen itu membuat Runar Alex mengubah posisi menjadi penjaga gawang hingga kini.
3. Disorot Terkait Aktivitasnya di Twitter
Aktivitas media sosial seorang pemain sering mendapatkan sorotan, terutama ketika pemain itu masih berusia muda atau baru pertama kali menggunakannya. Runar Alex tidak luput dari sorotan. Dilansir dari The Sun, Runar Alex pernah menyampaikan kritik kepada Arsene Wenger dan Arsenal pada April dan Juni 2011.
4. Dikenal Pelatih Kiper Arsenal
Kedatangan Runar Alex bukan merupakan hal yang mengejutkan setelah mengetahui fakta ini. Runar Alex sudah pernah bekerja sama dengan pelatih kiper Arsenal, Inaki Cana. Keduanya bekerja sama di Nordsjaelland di Denmark pada 2015 hingga 2018. Inaki Cana merasa puas dengan performa yang ditunjukkan Runar Alex sepanjang periode tersebut.
5. Memiliki Catatan Statistik yang Mengkhawatirkan
Catatan statistik yang dapat digunakan untuk menilai seorang penjaga gawang tidak hanya jumlah gol yang bersarang ke dalam gawangnya, jumlah penyelamatan, atau jumlah clean sheet. Statistik yang mulai sering digunakan untuk analisis saat ini adalah PSxG (post-shot expected goal).
Statistik ini menilai peluang tendangan menjadi gol, berdasarkan arah bola, kecepatan, dan beberapa faktor lain, yang kemudian dihitung menjadi 0 (tidak ada peluang menjadi gol) sampai 1 (pasti menjadi gol). Apabila seorang penjaga gawang memiliki catatan kebobolan yang lebih rendah dari PSxG yang dimilikinya, ia tidak beruntung atau memang memiliki kemampuan yang rendah.
Berdasarkan data dari Football Reference, Runar Alex kebobolan delapan gol lebih tinggi dibandingkan dengan PSxG yang dimilikinya pada musim 2018/19. Satu musim kemudian, catatan Runar Alex tidak membaik sebagai kiper kedua.