Sandro Tonali: 5 Hal yang Perlu Diketahui Tentang Rekrutan Baru AC Milan Ini
Oleh Arief Hadi Purwono
Manuver AC Milan di bursa transfer musim panas ini cenderung perlahan tapi pasti. Usai merekrut Brahim Diaz sebagai pemain pinjaman dari Real Madrid Il Rossoneri besutan Stefano Pioli mengamankan servis Sandro Tonali.
Milan sukses mendapatkan gelandang dengan prospek cerah jadi bintang di posisinya di masa depan. Milan meminjamnya dari Brescia sebesar 10 juta euro dengan opsi permanen 15 juta euro plus 10 juta variabel. Milan total mengeluarkan 35 juta euro untuk pemain berusia 20 tahun.
Milan dinilai melakukan transfer bagus dengan mendatangkan Brahim Diaz dan Sandro Tonali, serta potensi merekrut Tiemoue Bakayoko dari Chelsea. Khusus untuk Tonali fans boleh senang dengannya karena ia sudah menyita perhatian sejak musim lalu.
Berikut 90min.com menjabarkan hal-hal yang perlu diketahui mengenai Sandro tonali:
1. Pengagum Gennaro Gattuso
Sandro Tonali kerapkali dibandingkan dengan legenda sepak bola Italia Andrea Pirlo. Pasalnya keduanya dari produk akademi Brescia, berambut gondrong, dan sama-sama gelandang dengan tugas mengatur ritme bermain.
Akan tapi Tonali berbeda karena punya kemampuan fisik juga untuk merebutkan bola. Secara terang-terangan dia menuturkan bahwa idolanya bukan Pirlo melainkan eks rekan setimnya di Milan, Gennaro Gattuso.
"Gattuso adalah idola saya dahulu, bahkan sekarang juga masih. Nomor punggung 8 kosong, jadi saya pilih nomor itu (di Milan), karena memiliki banyak arti dalam hidup," tutur Tonali.
2. Perjalanan Karier
Lahir di Lodi, 8 Mei 2000 Sandro Tonali mengawali karier sebagai pemain muda akademi dari Lombardia Uno, akademi AC Milan, lalu ke Piancenza dan pada umur 12 tahun ke Brescia.
Tonali memainkan debut senior dengan Brescia di Serie B pada usia 17 tahun pada Agustus 2017. Namanya semakin populer seiring perkembangan kariernya dan total ia bermain 89 kali dengan torehan tujuh gol.
3. Takdir Membawa Kembali Tonali ke Milan
"AC Milan menolak saya setelah uji coba. Saya berusia delapan tahun dan saya bermain menyerang. Kecewa? Tidak, karena kemudian saya pergi ke Piacenza," tutur Tonali kepada Corriere dello Sport.
Kegagalan masuk skuad utama Milan di masa lalu nyatanya tidak membuat Tonali membenci klub. Malah Tonali tidak patah arang dan tidak berpikir dua kali ketika tawaran membela Milan datang di musim panas 2020.
4. Karier di Timnas Italia
Timnas Italia U-19 hingga U-21 pernah diperkuat oleh Sandro Tonali sebelum panggilan ke tim senior datang pada 2019. Roberto Mancini penasaran dengan Tonali setelah gembar gembor media yang acapkali membandingkannya dengan Pirlo.
Pada ajang Kualifikasi Piala Eropa Tonali dipanggil masuk skuad pada 2018. Akan tapi itu tak lebih dari pengalaman berlatih dengan pemain-pemain senior sebelum debutnya tiba pada Oktober 2019. Tonali bermain dari bangku cadangan kala Italia menang 5-0 atas Liechtenstein. Kini dia punya tiga caps dengan Gli Azzurri.
5. Gaya Main
Memiliki visi bermain bagus, operan bagus, kemampuan mengeksekusi bola mati seperti Pirlo, Tonali juga mengombinasikannya dengan kekuatan fisik bagus. Itulah mengapa Tonali lebih lengkap di usia muda ketimbang Pirlo yang mengakuinya langsung.
"Disebut bahwa dia (Tonali) mungkin menjadi penerus saya, tapi saya tak melihat banyak kesamaan. Dia pemain dengan tipe berbeda," ucap Pirlo.
"Dia merupakan pemain yang lebih komplet baik saat fase bertahan dan dia membangun serangan. Dia merupakan perpaduan antara karakteristik saya dan beberapa pemain lain. Dia merupakan gelandang paling menjanjikan. Dia jelas akan menjadi pemain hebat."
Milan beruntung mendapatkan gelandang serba bisa dalam mengatur ritme bermain hingga membantu tim bertahan.