Gagal Menangkan Liga Europa, Scholes Soroti Mentalitas Pemain Manchester United

Manchester United gagal menjuarai Liga Europa usai takluk dari Villarreal
Manchester United gagal menjuarai Liga Europa usai takluk dari Villarreal / Aleksandra Szmigiel - Pool/Getty Images
facebooktwitterreddit

Manchester United harus pulang dengan tangan hampa dan gagal mewujudkan target untuk mengakhiri musim 2020/21 dengan gelar apapun usai takluk dari wakil Spanyol, Villarreal di final Liga Europa yang berlangsung di PGE Arena, Gdansk, Kamis (27/5) dini hari WIB.

Bermain imbang 1-1 di waktu normal membuat laga harus dilanjutkan ke babak perpanjangan waktu, namun tak ada gol tambahan yang tercipta membuat penentuan pemenang harus ditentukan melalui babak adu penalti.

Dewi fortuna sepertinya lebih berpihak pada skuad asuhan Unai Emery, 11 eksekutor Villarreal sukses menjalankan tugasnya dengan sempurna. Sang penjaga gawang, Geronimo Rulli juga menjadi penentu kemenangan The Yellow Submarine usai menepis sepakan David de Gea. Skor akhir Villarreal 11-10 Man United.

Kegagalan MU meraih titel juara Liga Europa tentu mengundang komentar dari berbagai pihak, tak terkecuali Paul Scholes, Pria yang membela MU di tahun 1993 hingga 2013 itu juga menyorot mentalitas Bruno Fernandes dan kawan-kawan.

"Secara keseluruhan, Manchester United memang memperlihatkan peningkatan, tetapi apa menelan kekalahan cukup menyakiti mereka? Saat ini sepertinya para pemain menerima kekalahan begitu saja. Jika kita melihat dari sudut pandang Ole Gunnar Solskjaer, apakah dia menuntut (para pemain untuk memenagkan laga?)," ujar Scholes seperti dilansir Daily Mail.

"Ya, dia sudah memperlihatkan kemajuan, tetapi klub tentu ingin memenangkan gelar. Jika hal semacam ini terus terjadi dalam beberapa musim ke depan, berarti ada masalah yang terjadi di dalam skuad. Tidak ada tuntutan untuk menang," lanjutnya.

"Ada beberapa pemain yang sepertinya sama sekali tak mempermasalahkan kekelahan ini. Bruno Fernandes, Edinson Cavani, mereka takkan suka dengan hal ini. Mereka terlhat sangat kecewa dan merasa sakit hati, sementara yang lain menerima kekalahan begitu saja, termasuk manajer. Manchester United menjadi klub yang 'baik hati'," urai pria berusia 46 tahun itu.

Kekalahan MU dari Villarreal memperpanjang puasa gelar Marcus Rashford dan kawan-kawan, klub yang bermarkas di Old Trafford itu terakhir kali jadi juara pada musim 2016/17, kala itu Jose Mourinho mempersembahkan gelar Liga Europa usai mengalahkan Ajax dengan skor 2-0.