Serie A dan Pemerintah Italia Akan Bahas Protokol Kesehatan Baru
Oleh Dananjaya WP
Pandemi Covid-19 terus memberikan dampak yang signifikan terhadap berbagai aspek kehidupan di seluruh dunia. Sepakbola menjadi salah satu sektor industri besar yang terus mendapatkan sorotan terkait langkah yang akan diambil. Berbagai kompetisi masih harus ditunda hingga waktu yang belum dapat ditentukan atau bahkan terpaksa dihentikan. Prancis, Belanda, Belgia, dan Skotlandia menjadi empat negara yang terpaksa menghentikan sisa kompetisi musim 2019/20.
Serie A menjadi salah satu kompetisi sepakbola besar di Eropa yang masih memiliki niat untuk menyelesaikan sisa kompetisi musim 2019/20. Saat ini terdapat rencana untuk memulai rangkaian pertandingan pada 13 Juni dan diharapkan dapat berakhir pada 2 Agustus, memberikan waktu untuk menyelesaikan ajang Coppa Italia, serta Liga Champions dan Liga Europa. Namun hingga kini masih belum terdapat kesepakatan terkait protokol kesehatan yang akan digunakan.
Perdana Menteri Italia, Giuseppe Conte, telah memberikan izin kepada klub sepakbola untuk menjalani sesi latihan tim pada Senin (18/5). Pemberian izin itu diberikan seiring dengan pengurangan batasan lockdown di Italia, dengan pembukaan beberapa sektor bisnis seperti salon, bar, restoran, dan toko-toko yang selama ini tidak termasuk dalam bagian esensial. Walau demikian, masih belum terdapat kesepakatan antara pihak Serie A dan pemerintah mengenai protokol kesehatan yang akan digunakan.
Football Italia mengabarkan bahwa kedua belah pihak akan kembali mengadakan pertemuan pada Minggu (17/5) untuk menentukan protokol kesehatan yang akan digunakan, dan diharapkan dapat mencapai kesepakatan pada akhir pertemuan tersebut. Sebelumnya pihak pengelola liga dan klub peserta sudah mencapai kesepakatan dan mengajukan protokol kesehatan baru kepada pemerintah, namun ditolak hanya 24 jam kemudian.
Hal yang mendapatkan penolakan dari pihak pengelola kompetisi dan juga klub peserta adalah prosedur terkait karantina. Secara umum, model di Bundesliga dan Jerman menyatakan bahwa karantina hanya berlaku bagi pemain atau staff yang bersangkutan apabila mendapatkan hasil tes positif Covid-19. Walau pada kenyataannya keputusan akhir berada di tangan otoritas kesehatan wilayah klub tersebut, seperti apa yang terjadi dengan Dynamo Dresden.