Sindir Ozil, Unai Emery Juga Sebut Pemain Arsenal Tak Setuju Dirinya Jadi Kapten Tim

Qarabag FK v Arsenal - UEFA Europa League - Group E
Qarabag FK v Arsenal - UEFA Europa League - Group E / Francois Nel/Getty Images
facebooktwitterreddit

Unai Emery memang sudah tak lagi menjadi pelatih Arsenal sejak November 2019 lalu, namun nampaknya masih banyak cerita menarik yang tersisa selama dirinya berada di Emirates Stadium, sudah menjadi rahasia umum jika pria asal Spanyol itu juga tidak memiliki hubungan yang harmonis dengan Mesut Ozil.

Seperti diketahui, di era kepelatihan Emery, Ozil memang kesulitan mengamankan satu tempat di starting XI, tak jarang namanya juga tidak ada di dalam skuat, bahkan kala The Gunners memainkan sejumlah partai penting melawan klub-klub rival seperti Manchester United atau Liverpool.

Setelah sekian lama memilih bungkam, kini Emery pun buka suara soal hubungannya dengan mantan pemainnya tersebut, eks pelatih Paris Saint-Germain tersebut menilai bahwa Ozil merupakan pemain yang tidak memiliki komitmen dan tidak berada pada level yang sama dengan rekan-rekan setimnya.

"Pada akhirnya, Mesut Ozil harus berkaca pada dirinya sendiri, lihat bagaimana cara dia berperilaku dan bagaimana komitmennya untuk klub," ungkap Emery seperti dilansir Goal.

"Saya sudah melakukan semua cara dan berusaha sekuat tenaga untuk membantu Ozil, sepanjang berkarier sebagai pelatih, pemain-pemain berbakat yang saya latih selalu menjadi favorit dan selalu menampilkan performa terbaik. Saya juga selalu positif pada Ozil, tetapi sikap yang dia perlihatkan dan tingkat komitmennya masih belum cukup," tambahnya.

Kini pasca Arsenal dilatih Mikel Arteta, masa depan Ozil di Emirates Stadium juga masih abu-abu atau belum jelas, bahkan kabar terakhir juga menyebutkan jika mantan pemain Real Madrid itu berpotensi hengkang ke Fenerbahce.

Menutup pembicaraan, Emery juga mengungkapkan bahwa para pemain Arsenal sama sekali tak setuju Ozil ditunjuk sebagai kapten tim.

"Mesut Ozil bisa saja ditunjuk sebagai kapten tim, tetapi para pemain dan ruang ganti sama sekali tidak ingin hal tersebut terjadi. Level komitmennya sama sekali tidak layak untuk menjadi seorang kapten, itu bukan saya yang memutuskan, namun para pemain sendiri," urainya.