Skor Terbesar yang Pernah Tercipta di Liga Champions
Oleh Nanda Febriana
Tak sedikit penggemar sepak bola yang terkejut dengan kemenangan telak 8-2 Bayern Munchen atas Barcelona di perempat final Liga Champions 2019/20 beberapa waktu lalu. Meski skor besar bukan lah sesuatu yang asing di ajang yang memperebutkan trofi Big Ear ini, kebesaran nama dan kehebatan kedua klub menjadikan skor 8-2 nyaris mustahil tercipta dalam sebuah laga fase gugur dengan sistem satu leg.
Lantas, dalam pertandingan mana saja pernah tercipta skor terbesar di Liga Champions? Berikut kami berikan delapan laga yang berakhir dengan skor pesta gol di kompetisi sepak bola terelit antar klub sepak bola Eropa ini.
1. Tottenham Hotspur 2-7 Bayern Munchen
Bayern Munchen memang tampil luar biasa di ajang Liga Champions musim ini. Barcelona bukan satu-satunya korban ketrengginasan Robert Lewandowski dkk, ada juga klub Premier League Tottenham Hotspur yang dilibas permainan kolektif nan memukau Die Roten.
Spurs ditaklukkan 7-2 pada laga fase grup musim ini yang dihelat Oktober 2019 lalu. Kala itu Serge Gnabry menjadi pusat perhatian dengan melesakkan empat gol ke gawang The Lilly White.
2. Manchester United 7-1 AS Roma
Sekitar 13 tahun yang lalu pada April 2007, Manchester United sukses melibas AS Roma dengan skor 7-1 untuk membalikkan ketinggalan agregat dan lolos ke semifinal Liga Champions.
United menjamu Giallorossi di Old Trafford di partai leg kedua perempatfinal Liga Champions 2007/08 setelah dalam partai leg pertama di Olimpico Setan Merah kalah 1-2. Dalam laga ini Michael Carrick dan Cristiano Ronaldo mencetak dua gol.
3. Villarreal 6-3 Aalborg
Tim La Liga, Villarreal, membekuk AaB Aalborg dengan skor telak 6-3 pada 22 Oktober 2008 di Estadio El Madrigal.
Setelah bermain imbang 2-2 di babak pertama, Joseba Llorente membuat timnya mengungguli lawannya itu dengan tiga gol yang dilesakkannya.
4. Paris Saint Germain 7-2 Rosenborg
Salah satu finalis musim 2019/20, Paris Saint-Germain, menghadapi Rosenbrog pada pertandingan grup pertama mereka di musim 2000/01. PSG akhirnya memenanginya dengan skor 7-2.
Salah satu mantan peyerang kawakan asal Prancis, Nicolas Anelka, mencetak dua gol dalam laga ini.
5. Olympique Lyon 7-2 Werder Bremen
Sebelum tim-tim seperti AS Monaco dan Paris Saint-Germain menjadi perwakilan Prancis yang bisa berbicara banyak di Liga Champions pada era 2010an, dekade sebelumnya ada Olympique Lyon yang kerap tampil menawan.
Di babak 16 besar musim 2004/05, Lyon mengalahkan wakil Bundesliga Werder Bremen dengan skor mencolok 7-2. Setelah memenangi pertandingan pertama 3-0, Lyon menjadi tim yang melaju ke perempat final.
Dalam laga ini, Sylvain Wiltors yang merupakan eks pemain Arsenal, mencetak tiga gol, sedangkan Michael Essien, yang di musim berikutnya membela Chelsea, melesakkan dua gol.
6. AS Monaco 8-3 Deportivo La Coruna
Meski saat ini Deportivo La Coruna belum bisa kembali ke La Liga, mereka merupakan tim yang cukup sukses di La Liga dan Liga Champions di awal tahun 2000-an. Pada musim 2003/04, Deportivo La Coruna berada satu grup dengan AS Monaco di ajang Liga Champions. Memenangi laga kandang dengan skor 1-0, mereka kemudian dihajar dalam laga tandang dua pekan berselang.
Kemenangan 8-3 yang diraih AS Monaco saat itu merupakan skor tertinggi dalam sejarah Liga Champions saat itu. Selain itu, Dado Prso yang mencetak empat gol dalam pertandingan tersebut juga mencatatkan sejarah sebagai pesepak bola ketiga yang berhasil melesakkan empat gol dalam satu pertandingan di Liga Champions.
7. Borussia Dortmund 8-4 Legia Warsaw
Borussia Dortmund menjadi salah satu wakil Bundesliga yang tampil impresif selain Bayern Munchen pada awal hingga pertengahan 2010an. Mereka menggasak Legia Warsawa 8-4 pada 22 November 2016.
Marco Reus yang tampil untuk pertama kalinya musim itu, bermain luar biasa dengan melesakkan tiga gol ke gawang Warsaw. Shinji Kagawa dan Nuri Sahin juga menjadi pencetak gol dalam laga ini.
8. Bayern Munchen 8-2 Barcelona
Sampai hari ini masih agak sulit dipercaya tim sebesar dan diisi dengan pemain-pemain top seperti Barcelona bisa bertekuk lutut dengan skor sedemikian telak.
Bayern Munchen, di sisi lain, memang tampil cela, kolektif, dan penuh percaya diri saat Thomas Muller dkk menggelontor gawang Marc-Andre ter Stegen.
Muller mencetak dua gol dalam laga ini, sementara enam gol Bayern lainnya diciptakan Philippe Coutinho (2), Joshua Kimmich, Serge Gnabry, Robert Lewandowski, dan Ivan Perisic.