Skuat Terbaik AC Milan yang Menguasai Eropa di Bawah Fabio Capello
Oleh Nanda Febriana
Meski dalam beberapa musim terakhir lebih sering bergulat di papan tengah Serie A daripada mencicipi turnamen sekelas Liga Champions, AC Milan memiliki cerita kejayaan mereka sendiri dalam perebutan trofi Big Ear.
Tujuh gelar Liga Champions sudah dirasakan I Rossoneri sepanjang sejarah klub dan salah satu di antaranya diraih pada tahun 1993/94 di bawah asuhan Fabio Capello. Skuat mentereng Milan yang diisi pemain terbaik di tiap posisi memungkinkan mereka untuk jadi yang terbaik kala itu dengan menaklukkan tim Barcelona di bawah asuhan Johan Cruyff dengan skor telak 4-0.
Berikut adalah susunan tim terbaik AC Milan pada 1993/94 di bawah arahan Fabio Capello.
1. Sebastiano Rossi
Dalam delapan pertandingan untuk merebut trofi Big Ear 1993/94 gawang Milan yang dikawal Sebastiano Rossi hanya jebol dua kali, menunjukkan ketangguhan sang kiper dalam mengamankan jalanya.
Memperkuat AC Milan selama 12 tahun sejak 1990, Rossi tampil dalam 330 pertandingan dengan seragam kebesaran Rossoneri.
2. Mauro Tassotti (Bek Kanan)
Fullback kelahiran 19 Januari 1960 ini merupakan sang kapten tim pada malam final di Athena, Yunani. Mauro Tassotti dikenal sebagai salah satu deretan terbaik Milan dan dunia pada era kejayaa klub Italia tersebut.
Dia juga menjadi bagian dari skuat juara Liga Champions dua edisi sebelumnya, 1988/89 dan 1989/90, dan mempersembahkan lima gelar Serie A dalam kariernya yang membentang selama 17 tahun di San Siro mulai 1980.
3. Franco Baresi (Bek Tengah)
Franco Baresi diakui sebagai salah satu bek terbaik dunia berkat kecermelangannya bersama Rossoneri, sayangnya padagelaran final Liga Champions 1993/94 dirinya harus absen karena akumulasi kartu.
Meperkuat AC Milan sejak 1977 hingga 1997, Baresi mempersembahkan nam trofi Serie A dan tiga trofi Liga Champions dan sempat menjadi runner up Ballon d'Or edisi 1989.
4. Paolo Maldini (Bek Kiri)
Sebanyak 902 penampilan dan 26 trofi, lima di antaranya adalah gelar Liga Champions, sudah menjadi persembahan Paolo Maldini untuk AC Milan. Sepanjang 25 tahun kariernya di San Siro, bek kharismatik ini dinilai sebagai salah satu bek terbaik dunia berkat permainan elegan dan kepemimpinannya di atas lapangan.
5. Alessandro Costacurta (Bek Tengah)
Memperkuat tim senior Milan sejak 1987, Alessandro Costacurta memiliki karier yang awet di San Siro hingga 2007, di mana dia mengantar tim kebanggannya meraih lima trofi Liga Champions.
Memiliki distribusi umpan dan umpan-umpan silang menawan, Costacurta menjadi salah satu bek Milan yang memiliki fleksibilitas untuk dimainkan di beberapa posisi di lini belakang dan juga gelandang bertahan.
6. Demetrio Albertini (Gelandang)
Demetrio Albertini memiliki dua era bermain di Milan di mana keduanya dipisahkan pengalaman satu musim bersama Padova di Serie B pada 1990/91. Dia sudah memperkuat Milan selama tiga musim sebelumnya dan menjadi bagian dari skuat juara Liga Champions di akhir 80an.
Albertini kemudian kembali ke Milan untuk bertahan di sana hingga 2002, dan ikut bermain di malam final Liga Champions 1993/94, sebelum memperkuat beberapa tim seperti Atletico Madrid, Lazio, Atalanta, dan Barcelona.
7. Roberto Donadoni (Gelandang)
Selama 12 tahun memperkuat AC Milan sejak 1986 hingga 1996
dan kemudian berlanjut pada 1997 hingga 1998, Roberto Donadoni merupakan salah satu ikon kesuksesan Milan di akhir 80an hingga awal 90an.
Salah satu penampilannya yang paling dikenang adalah pada laga Piala Champions 1988/89 ketika dalam pertandingan menghadapi Red Star Belgrade, saat sang gelandang pingsan dan harus mendapatkan pertolongan darurat agar oksigen bisa masuk ke paru-parunya. Dia nyaris kehilangan nyawanya saat itu!
8. Marcel Desailly (Gelandang)
Gol keempat Milan ke gawang Barca pada final Liga Champions 1993/94 dicetak oleh sang gelandang Prancis pada menit ke-58.
Memperkuat Milan sejak 1993 hingga 1998, Marcel Desailly mempersembahkan dua trofi Serie A, satu gelar Liga Champions, Piala Super Italia, dan Piala Supercoppa Italia.
9. Dejan Savicevic (Penyerang)
Sama halnya dengan Desailly, Dejan Savicevic juga menjadi salah satu pencetak gol ke gawang tim besutan Johan Cruyff di Athena, Yunani, tepatnya gol ketiga pada menit ke-47.
Pemain asal Serbia ini memperkuat Milan sejak 1992 hingga 1998, dengan produktivitas gol yang lumayan. Savicecvic tampil sebanyak 144 kali dalam seragam Milan dan mencetak 35 gol.
10. Daniele Massaro (Penyerang)
Bayangan Milan mengangkat trofi juara sudah terlihat sejak babak pertama berakhir dengan aksi Daniele Massaro membawa Rossoneri unggul dua gol.
Sama dengan beberapa pemain Milan dalam daftar ini, Massaro memiliki dua era bermain di San Siro dengan era pertama tercipta selama dua musim pada 1986 hingga 1988, dipinjamkan ke AS Roma selama semusim, sebelum kembali ke San Siro dan bertahan di sana hingga 1995.
11. Jean-Pierre Papin (Penyerang)
Jean-Pierre Papin merupakan pemain dengan masa bermain paling singkat untuk Milan dalam daftar ini, hanya dua musim, dan dia juga absen dalam laga final Liga Champions 1994.
Papin datang ke San Siro sebagai peraih Ballon d'Or, namun tak mendapatkan banyak kesempatan bermain. Dia cukup layak masuk daftar mengingat dia mampu mencetak 31 gol dalam masa bermain yang singkat di San Siro.