Skuat Terbaik Timnas Pantai Gading Pada Tahun 2000 Hingga 2020
Oleh Nanda Febriana
Tim nasional sepak bola Pantai Gading merupakan salah satu kekuatan terbaik yangdatang dari benua Afrika dengan sejumlah pemain mereka menjadi andalan di banyak klub top Eropa.
Jadi tak mengherankan jika Anda akan menemukan banyak nama yang familiar dalam daftar skuat terbaik tim nasional Pantai Gading pada tahun 2000 hingga 2020 di bawah ini, terutama satu nama di lini depan yang menjadi faktor penting kesuksesan Chelsea di daratan Inggris dan Eropa.
1. Boubacar Barry (Penjaga Gawang)
Namanya mungkin tidak terlalu terkenal mengingatdia menghabiskan sebagian besar kariernya di liga Belgia yang kurang terkenal. Namun Boubacar Barry tetap merupakan yang terbaik di bawah mistar Pantai Gading. Dia menggagalkan dua penalti Ghana dan mencetak penalti kemenangan dalam final Piala Afrika 2015 yang berakhir dengan skor 9-8.
2. Emmanuel Eboue (Bek Kanan)
Bek kanan yang dikabarkan mengalami kebangkrutan setelah menjalani perceraian dengan istrinya ini membangun nama besarnya di Arsenal dari periode 2004 hingga 2011, di mana ia ikut membawa The Gunners merasakan final Liga Champions pertama klub London Utara itu pada 2006 (Arsenal kalah 1-2 dari Barcelona). Namun bersama Galatasaray lah Eboue merasakan arti kemenangan dengan menjadi bagian dari raihan tiga trofi Liga Turki.
Sementara itu pencapaian terbaiknya bersama Pantai Gading adalah menjadi runner up Piala Afrika pada 2012.
3. Kolo Toure (Bek Tengah)
Memperkuat tiga klub besar Liga Primer Inggris sepanjang kariernya, Arsenal, Liverpool, dan Manchester City sebelum penisun bersama Celtic. Dua gelar Liga Primer Inggris dipersembahkannya untuk The Gunners dan The Citizens.
Toure mengumumkan pensiun dari dunia sepak bola internasional tak lama setelah dirinya membawa Pantai Gading juara Piala Afrika 2015 dan kini menjadi asisten pelatih Brendan Rodgers di Leicester City.
4. Eric Bailly (Bek Tengah)
Namanya mungkin baru dikenal setelah Manchester United membelinya pada musim panas 2016. Dia menjadi andalan Jose Mourinho di jantung pertahanan Setan Merah ketika meraih trofi Piala Liga Inggris dan Liga Europa pada musim pertamanya di Old Trafford. Sayangnya cedera engkel menghambat kariernya dalam beberapa tahun terakhir.
Bailly juga menjadi bagian dari skuat tim nasional Pantai Gading yang menjuarai Piala Afrika 2015.
5. Arthur Boka (Bek Kiri)
Pengalaman terpanjangnya di Eropa adalah bersama klub Bundesliga Stuttgart di mana dia bermain selama delapan tahun di sana sebelumpindah ke Malaga pada 2014. Dikenal sebagai bek kiri yang memiliki kecepatan, Arthur Boka memperkuat Pantai Gading sebanyak 82 kali dengan pencapaian terbaiknya adalah runner up Piala Afrika 2006 dan 2010.
6. Didier Zokora (Gelandang Bertahan)
Tottenham Hotspur dan Sevilla menjadi dua klub top Eropa yang diperkuat Didier Zokora. Sang gelandang bertahan juga cukup populer di Indonesia setelah memperkuat Semen Padang pada 2017.
Prestasi terbaik Zokora di atas lapangan adalah mengantarkan Totenham Hotspur meraih trofi terakhir mereka hingga saat ini, Piala Liga Inggris 2008, dan Copa del Rey bersama Sevilla pada 2009/10.
7. Yaya Toure (Gelandang Tengah)
Adik kandung Kolo Toure ini memiliki sepak terjang yang lebih baik dari sang kakak dengan dirinya menjadi salah satu tumpuan Barcelona saat meraih enam gelar di bawah Pep Guardiola pada tahun 2009.
Dia meneruskan kesuksesannya bersama Manchester City dengan mengantar The Citizens menjadi kekuatan baru di daratan Inggris saat meraih gelar Liga Primer Inggris pada 2011/12, 2013/14, dan 2017/18.
Empat penghargaan Pemain Terbaik Afrika diraihnya dengan puncak prestasinya adalah membawa Pantai Gading juara Piala Afrika 2015.
8. Cheick Tiote (Gelandang Tengah)
Kabar meninggalnya Cheick Tiote pada 5 Juni 2017 lalu karena serangan jantung saat menjalani latihan bersama klubnya Beijing Enterprises tentu mengejutkan banyak pihak. Tak hanya meninggal di usia yang masih sangat muda, 30 tahun, Tiote juga dikenal luas oleh publik sepak bola berkat sepak terjangnya selama tujuh tahun bersama Newcastle pada 2010 hingga 2017.
Bermain sebanyak 55 kali untuk Pantai Gading, mendiang Tiote juga menjadi bagian dari skuat juara Piala Afrika 2015.
9. Salomon Kalou (Penyerang)
Salah satu pemain Pantai Gading yang mengukir sejarah bersama Chelsea. Meski perannya tak sebesar penyerang lainnya yang berada dalam daftar ini, Kalou adalah sosok yang bisa diandalkan The Blues sejak 2006 hingga 2012. Dia juga bermain sebagai starter dalam final Liga Champions 2012 sebelum ditarik keluar pada menit ke-84.
Kontribusinya untuk Pantai Gading pun cukup besar dengan menjadi bagian dari skuat juara Piala Afrika pada 2015 dengan total torehan 97 penampilan dan 28 gol.
10. Gervinho (Penyerang)
Dengan pengalaman memperkuat klub-klub top seperti Lille, Arsenal, AS Roma, dan kini Parma, Gervinho memenuhi persayaratan untuk masuk dalam daftar ini.
Saat mengantar Pantai Gading menjadi juara Piala Afrika 2015, Gervinho juga masuk dalam daftar Tim Terbaik turnamen tersebut meski sempat absen dalam dua laga karena menerima kartu merah.
11. Didier Drogba (Penyerang)
Sang raja final adalah julukannya karena hampir selalu memberikan kontribusi penting untuk Chelsea dalam laga hidup mati tersebut. Termasuk saat dirinya secara ajaib mencetak gol penyeimbang ke gawang Bayern Munich di laga final Liga Champions 2012 sebelum melesakkan penalti kemenangan dalam babak adu penalti di malam bersejarah untuk The Blues.
Itu jelas bukan satu-satunya gol di final yang dicetak Didier Drogba untuk Chelsea. Tetapi kontribusinya di Allianz Arena itu sangat melekat dalam benak suporter The Blues.
Bersama Pantai Gading Drogba tak memberikan trofi, namun dirinya adalah pencetak gol terbanyak untuk negaranya hingga hari ini dengan torehan 65 gol dan juga meraih penghargaan Pemain Terbaik Afrika sebanyak dua kali.