Starting XI Terbaik Pemain yang Menghabiskan Kariernya di Satu Klub
Oleh Arief Hadi Purwono
Loyalitas adalah hal langka di era sepak bola modern. Keinginan besar untuk sukses dan iming-iming pendapatan besar di klub lain acapkali sulit ditolak pemain hingga akhirnya pergi dari klub yang membesarkannya.
Akan tapi di masa lalu istilah one man club bagi pemain-pemain yang loyal kepada klubnya dari awal karier hingga pensiun itu benar ada. Kali ini 90min.com akan menjabarkannya dalam starting XI terbaik. Berikut ulasannya:
1. Rogerio Ceni - Kiper
Sepanjang karier bermain di Sao Paulo dari 1992 hingga pensiun pada 2015. Legenda klub berposisi sebagai kiper dan uniknya ... produktif mencetak gol. Ya, Rogerio Ceni memang unik karena ia dapat mencetak gol dari titik putih atau tendangan bebas.
Total 131 gol dicetak Ceni yang meraih tiga Campeonato Brasileiro Serie A, empat Campeonato Paulista itu. Dia juga pernah memenangi Piala Dunia 2002 dengan Timnas Brasil. Saat ini menjadi pelatih Fortaleza.
2. Paolo Maldini - Bek Kiri
Suporter sejati AC Milan pastilah tahu nama yang satu ini. Legenda dan kapten legendaris Il Rossoneri produk akademi klub yang bermain di tim utama dari 1984 hingga 2009 dengan raihan tujuh Scudetto, satu Coppa Italia, lima Piala Super Italia, dan lima Liga Champions.
Paolo Maldini dapat bermain sebagai bek tengah dan kiri dengan sama baiknya plus memiliki jiwa kepemimpinan yang bagus. Kini kedua putranya, Christian dan Daniel Maldini juga menjadi pesepak bola profesional - meneruskan tradisi dalam klub. Maldini juga menjadi Direktur Milan.
3. Carles Puyol - Bek Tengah
Lugas, disiplin, dan tidak kenal kompromi. Carles Puyol bek yang disegani kawan dan lawan ketika masih bermain. Dia bisa bermain di kiri, tengah, dan kanan permainan di lini belakang. Puyol bermain di tim utama dari 1999-2014 setelah promosi dari La Masia.
Ketika pensiun Puyol telah memainkan 593 laga kompetitif dalam kariernya dan memenangi 18 titel besar, di antaranya enam La Liga dan tiga Liga Champions.
4. Franco Baresi - Bek Tengah
Maldini, Franco Baresi, dan nama-nama legendaris lainnya membentuk sejarah besar AC Milan hingga kini tenar di dunia. Franco Baresi juga mantan rekan setim Maldini di Milan dan ia bermain dari 1977 hingga 1997 setelah promosi dari akademi.
Enam Scudetto dan tiga Liga Champions diraih dalam kariernya. Baresi dianggap sebagai salah satu bek terbaik sepanjang masa dengan kemampuan yang komplit dalam bertahan: konsisten, elegan, punya penempatan posisi bagus, stamina, dan fokus tinggi.
5. Philipp Lahm - Bek Kanan
Juara Piala Dunia 2014 dan legenda Bayern Munchen. Sejak promosi dari akademi Philipp Lahm terus bermain di tim utama dari 2002-2017 - sempat dipinjamkan ke Stuttgart. Lahm pemain dengan kemampuan beradaptasi bagus yang dapat bermain sebagai bek kiri, kanan, hingga gelandang bertahan. Delapan titel Bundesliga dimenanginya di sana dan satu Liga Champions.
6. Ryan Giggs - Gelandang Sayap Kiri
Produk akademi terkenal 1992 Manchester United yang bermain di tim utama dari 1990 hingga 2014. Ryan Giggs aslinya bermain sebagai winger kiri dan sempat bertransformasi sebagai gelandang tengah pada usia senja.
Selama 23 tahun bermain di United Giggs telah memenangi 13 titel Liga Primer, dua Liga Champions, dan empat Piala FA. Kini pria berusia 46 tahun menjadi pelatih Timnas Wales.
7. Paul Scholes - Gelandang Tengah
Sama seperti Giggs Paul Scholes juga produk akademi terkenal 1992 Man United. Scholes bermain selama dua periode pada 1993-2011 - sempat pensiun - dan kembali bermain pada 2012/13. Dia gelandang pengatur tempo serangan terbaik di klub dari lini tengah, punya visi dan operan bagus, serta kemampuan menendang bola dari jarak jauh.
8. Daniele De Rossi - Gelandang Tengah
Jika tidak punya masalah dengan petinggi AS Roma Daniele De Rossi pasti pensiun di klub tempatnya menimba ilmu akademi, plus tempatnya bermain di tim utama dari 2001 hingga 2019. De Rossi mengakhiri kariernya dengan Boca Juniors pada musim 2019/20.
De Rossi gelandang tengah dengan kemampuan membantu pertahanan tim dan mengatur serangan dari lini tengah. Tipikal bermain box to box menjadikannya pemain yang juga produktif. De Rossi pernah juara Piala Dunia 2006 dengan Timnas Italia.
9. Steven Gerrard - Gelandang Sayap Kanan
Legenda Liverpool pensiun pada 2016 setelah setahun bermain dengan LA Galaxy dan kini jadi pelatih Rangers. Sebelumnya kapten fantastis The Reds bermain di tim utama Liverpool dari 1998 hingga 2015 setelah promosi dari akademi.
Meski tak pernah memenangi Liga Primer, talenta Gerrard sebagai salah satu box to box terbaik di Inggris tak diragukan lagi, belum lagi dengan jiwa kepemimpinannya. Gerrard juga memenangi Liga Champions 2005 di malam keajaiban Istanbul, Turki.
10. Matt Le Tissier - Striker
Southampton punya legenda dan dia adalah Matt Le Tissier. Menolak panggilan klub besar dan memutuskan membela The Saints sejak promosi dari akademi lalu bermain di tim utama dari 1986 hingga 2002. Fans menjulukinya Le God karena loyalitasnya kepada klub.
11. Francesco Totti - Striker
Inilah kapten legendaris AS Roma yang bermain di tim utama dari 1992 hingga 2017 dan pernah menolak pinangan dari Real Madrid. Francesco Totti talenta jenius dari Italia dengan kemampuan mengatur serangan meski posisinya penyerang.