Stefano Pioli Tegaskan AC Milan Tidak Perlu Pikirkan Masa Depan
Oleh Dananjaya WP
AC Milan mendapatkan kemenangan penting dengan skor 4-2 atas Juventus di San Siro dalam pertandingan pekan ke-31 Serie A 2019/20 pada Rabu (8/7) dini hari WIB. Sempat tertinggal melalui dua gol Adrien Rabiot dan Cristiano Ronaldo, tim tuan rumah membalikkan keadaan melalui gol-gol dari Zlatan Ibrahimovic, Franck Kessie, Rafael Leao, dan Ante Rebic.
Kemenangan ini membuat Milan memiliki 49 poin dari 31 pertandingan. Gianluigi Donnarumma dan rekan-rekannya unggul satu poin dari Napoli dan AS Roma yang baru menjalani 30 pertandingan. Hasil maksimal yang diraih Rossoneri juga menjaga peluang mereka untuk bertahan di peringkat kelima atau keenam, yang dapat membuat mereka mengikuti kompetisi Liga Europa pada musim 2020/21.
Finis di papan atas menjadi tujuan utama Milan dalam sisa musim 2019/20. Mengikuti kompetisi tingkat kontinental dapat menjadi penentu yang sangat penting bagi kondisi finansial klub dengan jersey merah hitam itu dalam jangka pendek maupun panjang. Masa depan dari berbagai pihak di Milan juga dapat disebut bergantung dengan apa yang dapat mereka capai pada akhir musim.
Pelatih utama Milan, Stefano Pioli, menegaskan bahwa hal yang paling penting bagi timnya saat ini adalah fokus untuk apa yang dapat mereka lakukan dalam jangka pendek. Pioli mengatakan bahwa memikirkan apa yang dapat terjadi di masa depan seharusnya tidak menjadi prioritas utama mereka saat ini.
"Kami sudah membangun hubungan sebagai sebuah tim, saling mengenal satu sama lain, saling mengetahui kekuatan dan kelemahan masing-masing. Saya sangat bahagia di sini, ingin mencapai titik akhir secara memuaskan."
"Saya tidak tahu apa yang akan terjadi di masa depan, hanya dapat mengetahuinya ketika momen itu tiba. Apa yang terjadi saat ini sangat penting dibandingkan dengan apa yang dapat terjadi di masa depan," ujar Stefano Pioli dalam konferensi pers yang dikutip dari Football Italia.
Spekulasi mengenai masa depan Pioli dengan Milan sudah sering mendapatkan sorotan. Sang pelatih disebut berpeluang besar digantikan oleh Ralf Rangnick pada musim 2020/21, tanpa mempedulikan pencapaian apapun yang diraih Milan pada sisa musim ini.