Supriadi, Jatuh Bangun demi Sepak Bola dan Indonesia
Oleh Gerry
Mochamad Supriadi merupakan pemain muda Indonesia yang lahir di Surabaya pada 23 Mei 2002. Ia dikenal memiliki kecepatan dan kemampuan olah bola yang prima.
Supriadi lahir bukan dari keluarga atlet ataupun sepak bola secara khusus. Boleh dibilang ia lahir dari keluarga sederhana. Namun, Supriadi tidak menyerah dengan keadaan dan berjuang untuk bisa berkiprah sebagai pesepak bola profesional.
Keinginan menjadi pesepak bola bukannya tanpa tentangan dari keluarga. Sang ayah sempat melarang Supriadi menjadi pesepak bola. Layaknya mimpi anak kecil, Supriadi memang memiliki kemauan yang keras untuk mewujudkan mimpinnya sebagai pesepak bola.
Lambat laun, Supriadi membayar lunas keraguan dan mampu membuktikan prestasinya. Kedua orang tuanya, akhirnya mendukung ambisi sang anak. Mereka berusaha keras mencukupi kebutuhan sang anak dengan ekonomi yang dirasa pas-pasan.
Ya, faktor ekonomi memang menjadi rintangan terbesar bagi perjalanan karier Supriadi. Bersama dengan orang tuanya, Supriadi harus banting tulang agar bisa terus bertahan di dunia sepak bola Indonesia.
Ibunda Supriadi, Kalsum, tetap memberi dukungan kepada Supriadi karena melihat tekad anaknya yang kuat. Kalsum menyisihkan uang hasil penjualan es untuk memasukkan Supriadi ke Sekolah Sepakbola (SSB), Rungkut FC. Di sana, ia mendapatkan ilmu dasar sepak bola dan megembangkan potensinya secara bertahap.
Kurang lebih sepuluh tahun bermain dengan Rungkut FC, potensi Supriadi, terendus pemandu bakat dari Jakarta. Ia ditawari gabung dengan salah satu di antara tim yang ada di ibu kota.
Sayang, kepergian Supriadi ke Jakarta tak langsung mulus. Ia sempat terlantar selama hampir setahun karena penampilannya tak mendapat perhatian.
Akhirnya, Supriadi mendapat ajakan bergabun dengan SSB Bina Taruna dari Rawamangun, Jakarta Timur. Kerja kerasnya berbuah manis karena bakat Supriadi akhirnya terendus PSSI dan kariernya semakin menanjak karena ia terpilih masuk ke tim nasional Indonesia U16 asuhan Fakhri Husaini.
Supriadi benar-benar unjuk gigi di timnas U16. Fakhri membawa Supriadi masuk ke dalam daftar pemain yang dibawa Garuda Asia ke ajang Jenesys Cup 2018 di Jepang.
Andalan Timnas Usia Muda
Supriadi memiliki kecepatan. Sebagai gelandang serang dan penyerang sayap, ia mampu mengeksploitasi sisi kanan serangan. Ia juga fasih bermain sebagai gelandang, tapi memang kecepatan Supriadi di lini sayap tak terhindarkan. Tidak berlebihan jika media melabelinya sebagai 'The Flash', tokoh superhero DC yang memiliki kemampuan berlari secepat kilat.
Kecepatan itulah yang menjadikan Supriadi spesial. Namun, ia tidak hanya memiliki kecepatan tapi juga ditunjang dengan kemampuan menerapkan strategi permainan, khususnya permainan sepak bola modern. Dengan segala kemampuannya itu, Supriadi cukup awet menjadi andalan timnas U16.
Puncak kariernya di timnas usia muda terjadi saat ia sukses memboyong trofi Piala AFF U16 di Sidoarjo pada 2018. Setelah itu, namanya tak pernah hilang dari skuad timnas kelompok usia.
Setahun kemudian Supriadi naik kelas ke timnas U19. Masih dilatih oleh Fakhri Husaini, Supriadi tak mengalami penurunan permainan. Ia menjadi andalan Skuad Garuda Muda di Kualifikasi Piala Asia U19 pada 2019. Ia sukses membawa Indonesia ke putaran final.
Pengalaman di Inggris dan Gabung Persebaya
Supriadi juga menjadi bagian dari Program Garuda Select, salah satu program pengembangan usia muda hasil kerjasama PSSI dengan Mola TV. Supriadi bersama rekan-rekannya yang juga bagian dari timnas U19, berangkat ke Birmingham, Inggris pada 2019 untuk menjalani serangkaian latihan dan uji coba.
Ia menjalani latihan dan gemblengan dari Dennis Wise serta Desmond Walker. Bahkan, Wise pernah memuji permainan Supriadi saat Garuda Select beruji coba dengan tim akademi Macclesfield yang berkesudahan 8-1 untuk Garuda Select.
"Supriadi dan tim ini sudah semakin berkembang. Saat ini mereka bisa bermain dan membaca permainan dengan baik serta menerapkan apa yang pelatih inginkan," kata Dennis Wise selaku Direktur Teknik Garuda Select.
Sepulang dari Garuda Select, Supriadi bergabung dengan Persebaya Surabaya. Ia berjuang dari tim muda Persebaya yang bermain di kompetisi Elite Pro Academy (EPA) sampai akhirnya mendapat kepercayaan di tim utama Bajul Ijo.
Debut Supriadi di tim utama Persebaya terjadi di Piala Gubernur Jatim 2020. Ia sempat membuat gol spektakuler saat menghadapi Persik Kediri di Stadion Bangkalan, Senin (10/2/2020). Tendangannya membuat bola melesat dan tak mampu ditahan kiper Persik Kediri.
Supriadi yang menyumbangkan gol bagi Persebaya mengaku sangat terkesan. Sebab, pemain sayap ini butuh kerja keras agar bisa mencatatkan namanya di papan skor untuk pertama kalinya.
"Alhamdulillah saya sangat senang sekali bisa cetak gol. Ini tentu tidak mudah karena ada banyak pemain sayap di sini," kata Supriadi.
Meski berkarier di Indonesia, kualitas Supriadi tetap terjaga. Ia pun tetap menjadi bagian timnas U19 ketika dilatih oleh Shin Tae-yong. Tapi, perjuangan Supradi di era Shin Tae-yong tidaklah mudah.
Ia sempat tak dilirik ketika timnas U19 menjalani pemusatan latihan pada Januari 2020. Akan tetapi, nama Supriadi kembali dipanggil dan bahkan pemain berusia 19 tahun itu mendapat tempat di tim yang akan menjalani TC di Kroasia.
Saat ini Supriadi telah menjadi andalan Persebaya di Liga 1. Usianya memang masih belasan tapi pelatih Aji Santoso tak ragu untuk menurunkannya sebagai pemain utama.
Jika terus menunjukkan kualitasnya, bukan tak mungkin Supriadi kelak akan masuk dalam skuat timnas Indonesia senior dan tak lagi berkutat di kelompok usia muda. Kemampuan berlari secepat kilatnya akan sangat dibutuhkan timnas Indonesia di masa mendatang.