Susunan Tim dengan Performa Mengecewakan Pada 2021 versi 90min
Oleh Dananjaya WP
Sepakbola memang termasuk dalam olahraga tim. Kesuksesan dan kegagalan dicapai secara kolektif. Tetapi seorang pemain secara individu dapat menjadi penentu dari kesuksesan atau kegagalan tersebut. Apabila menjadi pemicu dari kegagalan atau inkonsisensi dalam frekuensi yang tinggi, kritik adalah hal yang tidak dapat dihindari.
Berikut adalah susunan tim yang terdiri dari sebelas pemain yang tampil mengecewakan sepanjang 2021 versi 90min (dalam formasi 4-3-3).
1. Kiper: Marc-Andre ter Stegen
Perjalanan Barcelona sepanjang 2021 diwarnai berbagai permasalahan di dalam maupun luar lapangan. Krisis finansial dan hengkangnya Lionel Messi nampak menjadi dua alasan utama dari penurunan performa Blaugrana. Salah satu pemain yang merasakannya adalah Marc-Andre ter Stegen.
Sempat dipandang sebagai sosok yang dapat bersaing dengan Manuel Neuer di Timnas Jerman, performa ter Stegen sepanjang 2021 membuatnya jauh dari upaya untuk melengserkan rekannya di tingkat internasional.
2. Bek Kanan: Benjamin Pavard
Dalam dunia hiburan, kadang terdapat beberapa artis yang dikenal dengan satu karya yang membesarkan namanya. Bagi Benjamin Pavard, gol ke gawang Timnas Argentina saat membela Timnas Prancis pada Piala Dunia 2018 menjadi momen tersebut.
Bersama dengan Bayern Munchen, Benjamin Pavard belum dapat memenuhi potensi tinggi yang ditunjukkannya dengan Les Bleus pada turnamen tersebut. Inkonsistensi menjadi aspek yang harus diperbaiki Pavard sepanjang 2022.
3. Bek Tengah: Gerard Pique
Berstatus sebagai salah satu kapten klub, lulus dari akademi La Masia, dan terlibat dalam era emas klub yang sulit diulangi, Gerard Pique merasakan kesulitan tinggi sepanjang 2021 dengan Barcelona. Mulai dari kehilangan Lionel Messi yang hengkang ke PSG, hingga krisis finansial yang membuatnya harus memberi contoh dengan menyepakati pemotongan gaji.
Permasalahan cedera dan inkonsistensi menjadi dua aspek yang ‘melengkapi’ tahun yang sulit bagi Pique. Kembalinya Xavi yang kini menjadi pelatih diharapkan menjadi katalis bagi Pique dan timnya untuk bangkit.
4. Bek Tengah: Harry Maguire
Menjadi kapten dari Manchester United dan Timnas Inggris memberi beban yang tinggi bagi Harry Maguire. Beban tersebut ditambah dengan biaya yang dikeluarkan MU ketika mendatangkannya dari Leicester City. Setiap kesalahan yang dilakukannya membuat Maguire dikritik dengan standard yang lebih tinggi.
Banyaknya kritik yang diberikan oleh Roy Keane sepanjang 2021 menjadi gambaran bagi tahun yang sulit bagi Maguire.
5. Bek Kiri: Jordi Alba
Masuknya Jordi Alba ke dalam daftar ini menjadi gambaran dari kesulitan yang dirasakan Barcelona sepanjang 2021. Peran Jordi Alba sebagai bek kiri seringkali membuatnya disorot terkait kerja sama dengan Lionel Messi sebagai katalis serangan. Setelah Messi hengkang, Alba mendapat kesulitan yang tinggi.
Permasalahan cedera juga menjadi faktor yang membuat Alba mengalami kesulitan, ditambah dengan krisis finansial klubnya yang tidak akan berakhir dalam waktu dekat.
6. Gelandang: Saul Niguez
Penutup bursa transfer musim panas 2021 diwarnai dengan drama kepindahan berbagai pemain. Salah satu yang mengejutkan adalah kedatangan Saul Niguez dari Atletico Madrid dan Chelsea. Memiliki pengalaman tinggi walau baru berusia 27 tahun, Saul diharapkan dapat memperkuat skuad asuhan Thomas Tuchel.
Tetapi, kesulitan beradaptasi dan permasalahan mental yang dialami Saul dalam beberapa tahun terakhir membuat pemain yang berasal dari Spanyol itu terlihat seperti pemain yang baru masuk ke tingkat senior sepakbola.
7. Gelandang: Arthur Melo
Arthur bergabung dengan Juventus dari Barcelona pada musim panas 2020, dalam transfer yang melibatkan pertukaran Miralem Pjanic. Berasal dari Brasil dan baru berusia 24 tahun (pada 2020), potensi yang dimiliki Arthur mendapat sorotan lebih tinggi dibandingkan dengan faktor finansial kedatangannya ke Serie A.
Sayangnya, sepanjang 2021, performa Arthur tidak bersinar seperti keuntungan yang dicatat dalam pembukan Juve yang membuat klubnya diperiksa oleh otoritas keuangan dalam olahraga di Italia.
8. Gelandang: Miralem Pjanic
Berkaitan dengan bagian sebelumnya, Miralem Pjanic termasuk dalam pemain yang merasakan kesulitan sepanjang 2021. Hubungan yang retak dengan Ronald Koeman di Barcelona membuatnya disingkirkan ke Besiktas demi mendapat waktu bermain yang lebih tinggi.
Terdapat ekspektasi tinggi bagi Pjanic untuk hengkang secara permanen pada akhir musim ini, mengakhiri perjalanannya di Camp Nou secara prematur walau Xavi telah menggantikan posisi Koeman sebagai pelatih utama.
9. Sayap Kanan: Timo Werner
Timo Werner mendapat ekspektasi tinggi ketika didatangkan Chelsea dari RB Leipzig pada musim panas 2020. Sayangnya, Werner nampak melanjutkan kutukan dari penyerang yang gagal bersinar di Stamford Bridge.
Walau bersinar dalam beberapa momen ketika The Blues menjuarai Liga Champions 2020/21, kedatangan Thomas Tuchel sebagai manajer pada awal 2021 belum membuat pemain yang berasal dari Jerman itu membangkitkan kariernya di Inggris.
10. Sayap Kiri: Neymar
Neymar adalah pemain yang dapat disebut memecah pandangan dalam dunia sepakbola. Beberapa menilainya sebagai sosok yang dapat menghibur di dalam lapangan. Sementara ada sisi lain yang menyoroti gaya hidupnya di luar lapangan dan gaya bermainnya yang memberinya cap sebagai aktor ketika bertanding.
Sepanjang 2021, inkonsistensi di dalam lapangan dan gaya hidup Neymar menjadi aspek yang membuatnya disorot ketika PSG terus berusaha memenuhi ambisi di tingkat kontinental.
11. Penyerang: Mauro Icardi
Ketika Edinson Cavani hengkang ke Manchester United pada musim panas 2020, panggung sebagai penyerang tengah PSG seharusnya diisi oleh Mauro Icardi. Tetapi, sepanjang 2021, hubungan antara Icardi dan Wanda Nara menjadi hal yang membuat pemain asal Argentina itu disorot lebih ketimbang performanya di dalam lapangan.