UEFA Tidak Beri Sanksi Bagi Pendiri European Super League yang Masih Ada di Liga Champions dan Liga Europa

Ilustrasi logo UEFA
Ilustrasi logo UEFA / FABRICE COFFRINI/Getty Images
facebooktwitterreddit

Reaksi dan sorotan terhadap European Super League (ESL) masih terus berlanjut. UEFA (Asosiasi Sepakbola Eropa) sudah memberi sambutan terhadap klub-klub yang keluar dari ESL dan kembali ke mereka. Walau demikian, potensi sanksi terhadap klub-klub yang sempat memberontak beberapa kali diberitakan.

Terdapat beberapa kabar yang menyatakan sanksi dapat membuat peserta semifinal Liga Champions (Real Madrid, Chelsea, dan Manchester City) dan Liga Europa (Arsenal dan Manchester United) dikeluarkan dari kompetisi tersebut.

Namun, dilansir dari Daily Mail, UEFA tidak akan mengeluarkan kelima tim tersebut dari kedua kompetisi yang mereka ikuti musim ini. Larangan tampil juga tidak diberikan kepada kelima tim itu, dan tujuh tim lainnya, untuk kompetisi Liga Champions dan Liga Europa musim 2021/22.

Sejauh ini UEFA masih ingin berusah untuk membangun kembali hubungan yang rusak dengan 12 klub tersebut. Upaya tersebut dilakukan meskipun Andrea Agnelli (Presiden Juventus) dan Florentino Perez (Presiden Real Madrid) menjadi dua tokoh sentral dalam upaya pendirian ESL.

Keputusan UEFA untuk tidak memberi sanksi juga mengejutkan mengingat Real Madrid (dan Barcelona) masih menyatakan keyakinan mereka terhadap proyek ini.